Ukuran Klitoris Miss V Bisa Pengaruhi Orgasme?
Klitoris kerap diasumsikan sebagai ‘tombol’ kecil yang membengkak dan bisa menjadi lebih besar saat terjadi rangsangan. Area sensitif ini merupakan titik sensitif perempuan.
Klitoris terletak di bagian atas vulva (tampak luar kelamin), tepat di atas uretra (saluran kemih) dan bukan di dalam vagina, terlindungi di bawah lapisan penutup klitoris. Klitoris juga berbentuk seperti tulang selangka dengan panjang yang masuk ke dalam vagina.
Nah, bagian klitoris yang selama terlihat ukurannya memang kecil. Tetapi ukuran aslinya bisa 20 kali lebih panjang.
Bahkan, ukuran klitoris akan bertambah seiring bertambahnya usia dan perubahan hormon. Makanya, ukuran klitoris bisa berubah 2 kali lebih besar saat peremouan memasuki masa pubertas dan bisa 7 kali lebih besar lagi saat masa menopause.
Klitoris memiliki 7.000 ujung saraf sensorik yang menjadikannya sebagai jumlah ujung saraf terbanyak dari bagian tubuh lainnya.
Klitoris akan lebih besar dan keras jika perempuan sudah mendapatkan rangsangan dari pasangan. Hal ini disebabkan meningkatnya aliran darah saat terangsang, dan baru kembali ke ukuran normal setelah orgasme.
Menurut penelitian, 73% perempuan mengatakan menstimulasi klitoris sangat penting untuk membuat mereka orgasme. Hal ini juga didukung dengan posisi seks yang dipilih.
Warna klitoris pun bermacam-macam, mulai dari hitam, kecoklatan hingga merah muda dan semua warna itu dianggap hal yang wajar.
Lantas, apakah ukuran klitoris berpengaruh dengan orgasme kala sedang bercinta?
Sebagian penelitian mengatakan perempuan dengan klitoris lebih besar cenderung mudah mengalami orgasme. Walau begitu, penelitian tersebut belum dapat dipastikan lebih dalam.
Dikutip dari Planned Parenthood pada Selasa (2/6/2020), sampai saat ini belum ada bukti akurat terkait ukuran klitoris bisa memengaruhi orgasme saat berhubungan seks.
Dari laman Cosmopolitan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rachel Carlton Abrams, seorang penulis kesehatan, ia dan tim mengandalkan pencitraan resonansi magnetik untuk memindai daerah panggul dari 30 perempuan. Hasil penelitian menyatakan 10 dari 30 wanita jarang bahkan tidak pernah mencapai orgasme.
Alasannya adalah perempuan mengalami kesulitan klimaks, sebab klitoris lebih kecil. Abrams mencatat, hasil penelitian masih harus dikaji lebih dalam.
"Ini masih belum lengkap. Apakah perempuan yang mengalami orgasme secara teratur hanya dipengaruhi ukuran klitoris yang lebih besar atau mereka sering berhubungan seks," jelas Abrams.