Muncul Sneakers Mirip Air Jordan Berlogo Palu Arit
Mulanya foto sneakers itu muncul melalui unggahan akun Facebook bernama Akhwat DiRantau pada Kamis, 28 Mei 2020. Dalam foto itu sangat jelas memerlihatkan sneakers warna-merah putih dengan logo palu arit. Entah ada unsur kesengajaan atau tidak, munculnya sneakers logo palu arit itu bertepatan dengan peringatan 100 tahun PKI yang ramai diperbincangkan.
"MAKIN BERANI MENAMPAKAN WUJUDNYA #SayaBanggaJadiMusuhPKI," demikian bunyi keterangan foto tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran, ternyata foto tersebut dimiliki pedagang online yang menjual berbagai macam sneakers dengan akun Instagram @hytrape.sneakers.
@hytrape.sneakers adalah akun berbendera Prancis yang berisi info dan promosi seputar sneakers. Sneakers logo palu arit bak lambang PKI diunggah pada Selasa (12/5/2020).
Jika dilihat secara seksama, sneakers Tete Calvante mirip dengan spatu Nike seri air max Jordan.
Dalam keterangan foto tersebut, sneakers logo palu arit dibuat oleh perancang Spanyol bernama Tete Calvente dengan mengangkat tema Air Communist.
Tete Calvante memang dikenal kerap memunculkan desain unik dan nyeleneh. Misalnya memainkan kata-kata plesetan dari merek terkenal untuk dijadikan bahan lelucon. Salah satunya adalah topi dengan plesetan merek McDonalds.
Selain itu terdapat aksesori lainnya, diantaranya cincin, kalung, dan kacamata. Bahkan, ia juga sempat membuat logo-logo merek ternama seperti Nike, dan Louis Vuitton.
Ini hanyalah sebuah strategi yang dijalankan Tete Calvante kepada konsumennya, mengundang lelucon. Belum bisa dipastikan terkait produk sepatu dengan tema Air Comunism dengan perayaan 100 tahun PKI atau tidak
Diketahui, penggunaan bendera dengan lambang palu arit sudah digunakan oleh Uni Soviet sebagai bendera kebangsaannya pada 12 November 1923 dengan tambahan logo bintang diatasnya.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan literatur, PKI didirikan sejak 23 Mei 1920 sebagai perubahan dari ISDV atau Indische Sociaal Democratische Vereeniging. ISDV didirikan Henk Sneevliet, yang membawa komunisme ke Indonesia dari Belanda bersama 60 orang sosialis demokrat di Hindia Belanda.