Demi Novanto, dr Bimanesh Jadi 'Dokter IGD'

Your browser doesn’t support HTML5 audio
Jakarta, era.id - 16 November 2017, mungkin jadi hari tersibuk dokter Bimanesh Sutarjo. Beberapa rekan dokternya dihubungi demi satu tujuan, Setya Novanto, bisa dirawat di RS Medika Permata Hijau.

Semuanya terungkap dalam surat dakwaan mantan kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi yang dibacakan berganti oleh jaksa pada KPK di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (8/22/2018). Status Fredrich pun kini resmi menjadi seorang pesakitan.

Awalnya Fredrich menghubungi Bimanesh supaya menyiapkan surat diagnosa Novanto mengidap hipertensi dan bisa dirawat di RS Permata Hijau. Rujukannya adalah foto rekam medis Novanto dari RS Premier Jatinegara.

"dr Bimanesh Sutarjo lalu menyanggupi untuk memenuhi permintaan terdakwa (Fredrich) padahal dirinya mengetahui Setya Novanto sedang memiliki masalah hukum di KPK," kata jaksa Fitroh Rohcahyanto saat membacakan dakwaan.

Salah satu isi surat dakwaan (Tiwi/era.id)

Bimanesh kemudian mengontak Plt Manajer Pelayanan Medik RS, dr Alia untuk mempersiapkan ruang VIP atas nama Novanto karena sakit hipertensi berat. Padahal dr Bimanesh belum pernah memeriksa Novanto. Tapi permintaan ini sempat ditolak pihak RS dan meminta Novanto tetap mengikuti SOP yang ada. Maksudnya, Novanto harus melalui dulu IGD, dilanjut dengan evaluasi dan baru bisa dirujuk ke dokter spesialis.

Sekitar pukul 17.30 WIB, Fredrich lalu datang ke dokter jaga IGD meminta surat pengantar rawat inap Novanto. Alasannya Novanto kecelakaan mobil. Padahal pada saat itu, Novanto masih ada di DPR. Permintaan itu langsung ditolak dokter jaga IGD.

dr Bimanesh tak kehilangan akal. Dia datang ke IGD dan membuat sendiri surat menggunakan form baru dari IGD. Padahal dr Bimanesh bukan dokter IGD. Penyakit Novanto yang ditulis dr Bimanesh adalah hipertensi, vertigo dan diabetes melitus.

Pukul 18.45 WIB, Novanto yang tiba di RS langsung dibawa ke ruang VIP 323. dr Bimanesh memerintahkan salah satu perawatnya untuk membuang surat pengantar dari IGD diganti dengan surat dari poli yang dia isi sendiri.

"Padahal sore itu bukan jadwal praktek dr Bimanesh," lanjut jaksa.

Seperti yang kita ketahui, Fredrich berbicara kemudian ke awak media tentang kecelakaan Novanto. Dia berbicara seakan-akan tidak tahu masalahnya.

"Padahal terdakwa telah lebih dulu datang ke RS," tutupnya.

Tag: korupsi e-ktp