Pemilu di Singapura: Rebutan Kekuasaan Dua Lee di Tengah Pandemi

Jakarta, era.id - Singapura melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) hari ini, Jumat (10/7/2020). Pemilu di tengah pandemi COVID-19, warga Singapura memberikan suara mereka dengan mengenakan masker dan sarung tangan plastik.

Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong mengatakan Singapura harus segera menggelar pemilu seiring dengan situasi yang sudah memungkinkan sekalipun di tengah pandemi yang masih berlangsung. "Saya telah memutuskan untuk menyelenggarakan pemilu sekarang," ujar Lee dalam pidato nasional, awal pekan lalu. 

Pemilu di Singapura (Straits Times)

Sejumlah warga negara Singapura telah memberikan suara mereka dengan mengenakan masker dan sarung tangan. Di salah satu tempat pemungutan suara di sebuah sekolah, misalnya, sekitar 30 orang lanjut usia mengantre sebelum pemungutan suara dimulai dan petugas pemilu terlihat mengarahkan kerumunan untuk mengenakan masker dan pelindung wajah. 

Seperti dilansir dari Straits Times, Pemilu Singapura pada tahun ini akan menjadi pertarungan kakak beradik, setelah adik kandung PM Lee Hsien Loong, Lee Hsien Yang, mengumumkan telah bergabung dengan partai oposisi baru bernama Partai Singapura Maju (PSP) pada Rabu (24/6) lalu.

Keputusan politik Hsien Yang tentunya tidak dapat dipandang sebelah mata oleh partai berkuasa pimpinan abangnya, Partai Aksi Rakyat (PAP). 

“Dia bukan orang sembarangan. Ayahnya Lee Kuan Yew adalah pendiri Singapura. Keputusannya bergabung dengan kami adalah indikasi jelas pemerintahan PAP tidak mengikuti apa yang Lee senior inginkan,” kata sekretaris jenderal PSP , Dr Tan Cheng Bock, seperti dikutip dari Straits Times Jumat (10/7/2020).

Lee Hsien Loong dan Lee Hsien Yang (Straits Times)

Selain pertarungan kakak beradik, isu-isu yang mengemuka adalah semakin bertambahnya pekerja asing di Negeri Singa. 

Keluhan kubu oposisi tentang orang asing yang memegang begitu banyak posisi eksekutif, mendapat perhatian para pemilih yang menginginkan lapangan kerja lebih luas. 

Hal itu ditambah dengan munculnya laporan tentang kelakuan orang asing yang melanggar aturan lockdown, dan izin kerja mereka dicabut, telah memicu kebencian. Ada 11 partai oposisi yang akan berebut sisa-sisa suara pemilih dengan terus menggaungkan isu pekerja asing tersebut.

Kita tunggu saja hasil pertarungan dua Lee memperebutkan kekuasaan di Singapura.

 

Tag: singapura