Fakta Mbah Lindu, Maestro Gudeg Yogyakarta yang Tutup Usia di 100 Tahun
Bahkan, kisah hidupnya masuk dalam salah satu serial dokumenter Street Food yang ditayangkan di Netflix. Racikan gudek Mbah Lindu memang tak berubah sejak dirinya berjualan zaman penjajahan Jepang hingga saat ini.
Untuk mengenang kembali sosok Mbah Lindu, berikut lima fakta menarik seputar perjalanan hidup Mbah Lindu yang dirangkum dari berbegai sumber.
1. Membuat gudeg selama 87 tahun
Mbah Lindu telah berjualan gudeg saat zaman kolonial, bahkan sejak dirinya belum menikah. Semasa hidupnya, dia rajin memasak gudek setiap harinya selama 87 tahun. Meski usianya sudah 1 abad, dia rela berjalan kaki sejauh 5 kilometer untuk ke tempat berjualan. Hal ini dilakukan karena kecintaan dirinya untuk berjualan dan melestarikan makanan khas Yogyakarta. Makanya, tak heran masakan Mbah Lindu terkenal lezat selalu ramai pembeli.2. Racikan khas
Mbah Lindu saat berjualan gudeg (Foto: Instagram/@jogjafoodhunter)
Nama Mbah Lindu memang tak bisa terlupakan. Sarapan gudeg di tempat Mbah Lindu memang membawa kenangan masa lalu Yogyakarta. Sejak zaman penjajahan Jepang, racikan gudeg Mbah Lindu memang tak berubah. Rasa gudeg khas Mbah Lindu memang terkenal dengan cita rasa kaya rempah, gurih, dan legit. Dengan harga merakyat, gudeg yang disajikan Mbah Lindu per porsi hanya dibanderol Rp15-30 ribuan.
3. Berjualan setiap hari
Mbah Lindu berjualan di Jalan Sosrowijayan, Kecamatan Gedong Tengen atau di samping Hotel Grage Jogja. Tanpa ada rasa lelah, Mbah Lindu berjualan setiap hari di tempat tersebut mulai dari pukul 05.00 hingga 10.00 WIB. Meski usia senja, Mbah Lindu sangat semangat memasak dan meracik gudeg untuk para pelanggannya baik dari penduduk asli maupun wisatawan. Dagangannya sangat laris diburu para pembeli hingga penggemar beratnya.4. Tayang di program dokumenter Netflix
Netflix pernah mengangkat keanekaragaman kuliner jalanan dari beberapa kota paling berwarna melalui serial terbaru, Street Food. Dokumen ini tayang perdana pada 26 April 2019. Dalam episode Indonesia, Street Food menampilkan kuliner-kuliner yang ada di kota Yogyakarta. Salah satunya adalah berkunjung ke gudeg Mbah Lindu. Semenjak saat itu, makin banyak orang yang penasaran ingin mencicipi kuliner gudeg Mbah Lindu.5. Meninggal dunia di usia 1 abad
Mbah Lindu saat berjualan gudeg (Foto: Instagram/@warpopski)
Kabarnya, selama dua hingga tiga tahun terakhir Mbah Lindu sudah tidak berjualan gudeg lantaran keterbatasan tenaga. Hingga akhirnya, usahanya diteruskan oleh sang anak, Ratiyah. Semasa hidupnya, Mbah Lindu mengabadikan diri berjualan gudeg. Banyak sekali lika-liku kehidupan yang dijalani olehnya. Kini Mbah Lindu telah tiada, ia telah mengakhiri perjalanan sebagai legenda kuliner gudeg di Yogyakarta pada usianya yang ke 100 tahun.