71 Orang Tertular COVID-19 dari Sebuah Lift Apartemen

Jakarta, era.id - Sebuah pelajaran dari penyebaran virus korona di China. Seorang wanita penderita COVID-19 yang merupakan orang tanpa gejala (OTG) menularkan virus tersebut ke 71 orang lainnya di sebuah elevator alias lift.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika telah menerbitkan sebuah studi tentang klaster di Provinsi Heilongjiang itu. Studi ini menunjukkan betapa mudahnya COVID-19 dapat menyebar, dan juga menyoroti pentingnya pelacakan kontak (tracing).

Wanita itu baru saja tiba dari Amerika Serikat pada bulan Maret lalu. Saat melalui serangkaian protokol kesehatan seperti tes swab, hasilnya negatif. Namun, sesuai protokol, ia pun mengkarantina diri di apartemennya, dan tidak melakukan kontak dengan siapa pun selama karantina.

Ternyata, tetangga di lantai bawah yang sering menggunakan lift yang sama dinyatakan positif korona beberapa waktu kemudian. Di bulan yang sama, ibu tetangga dan pacar ibunya mengunjungi dan menginap di apartemen pasien positif yang juga seorang wanita itu. Pasangan itu kemudian menghadiri pesta dan berinteraksi dengan pria lain di pesta itu dan kedua putranya. Semua kontak tersebut dinyatakan positif tertular COVID-19.

Bukan hanya mereka, seorang pria --masih dengan kontak yang sama-- menderita stroke dan dirawat di rumah sakit. Pria yang tak diungkap identitasnya itu menunjukkan gejala COVID-19 pada awal April sekaligus menularkannya kepada kedua orang putranya beserta dokter dan perawat di rumah sakit tersebut.

Ilustrasi (Dailystar)

Tidak butuh waktu lama bagi sebuah klaster penyebaran COVID-19 untuk terbentuk. Tetangga, ibu tetangga, dan pria yang terserang stroke, semuanya dinyatakan positif COVID-19. Total ada 71 orang yang tertular COVID-19 dari klaster elevator apartemen itu.

Laporan CDC menyatakan bahwa wanita itu kemungkinan adalah pembawa (carrier) virus OTG yang disebut super spreader, tetangganya diduga terinfeksi dengan menyentuh permukaan lift yang digunakan bersama oleh OTG itu.

“Hasil kami menggambarkan bagaimana infeksi SARS-CoV-2 asimptomatik tunggal dapat mengakibatkan penularan komunitas secara luas,” tulis CDC, seperti dikutip dari News.com.au, Senin (13/7/2020).

Para peneliti juga menduga orang yang tertular di klaster apartemen itu pasti menyentuh wajah, mata atau hidungnya setelah kemudian menggunakan tombol yang sama atau bersandar pada panel lift yang sama.

Temuan CDC memperkuat pentingnya protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan karantina untuk mencegah penyebaran virus korona.

 

Tag: covid-19