Bukan Marah-Marah, Jokowi Cuma Memotivasi Menteri

Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku hanya memotivasi para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk bekerja lebih keras dalam menangani COVID-19, bukan marah-marah kepada para menteri dalam sidang kabinet paripurna.

"Oleh sebab itu saya minta para menteri untuk bekerja keras, tapi kalau mintanya dengan nada yang berbeda yang untuk memotivasi para menteri untuk bekerja lebih keras lagi, bukan marah, memotivasi agar lebih keras lagi bekerjanya," kata Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah media massa di Istana Merdeka Jakarta, Senin (13/7). 

Presiden Jokowi pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara pada 18 Juni 2020 sempat berkata dengan nada keras kepada para menteri. Presiden meminta agar para menteri punya perasaan yang sama, agar dapat membuat keputusan dan bertindak dalam suasana krisis, bukan hanya normal-normal saja.

Bahkan, Presiden Jokowi sempat mengeluarkan pernyataan untuk melakukan reshuffle kabinet serta membubarkan lembaga.

"Karena kalau melihat angka-angka memang perkiraan puncaknya Agustus-September, perkiraan terakhir yang saya terima, tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu ini bisa angkanya bisa berbeda," ujar Presiden.

Kasus baru positif COVID-19 di Indonesia konsisten di atas 1.600-an orang dalam lima hari terakhir. Per hari ini ada penambahan kasus baru sebanyak 1.282 orang, sehingga total menjadi 76.981 kasus di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi terbanyak yang menyumbangkan kasus baru hari ini, yaitu 281 kasus, namun secara nasional Jatim menjadi provinsi dengan kasus terbanyak, melampaui DKI Jakarta.

Posisi kedua yang menyumbang kasus baru hari ini Jawa Timur, yaitu sebanyak 219 orang dan sembuh 268 pasien. Sedangkan Sulawesi Selatan menempati posisi ketiga dengan tambahan kasus baru sebanyak 124 orang.

 

Tag: jokowi