Di Masa Pandemi, Memang Tak Usah Berharap Pada Investasi

Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo menekankan Indonesia tidak bisa lagi berharap dari investasi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Apakah pemikiran Presiden beralasan?

Peneliti Riset Centre of Economic Reform (CORE) Piter Abdullah mengatakan, selama pandemi COVID-19 masih terjadi memang sulit mengharapakan investasi langsung untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Tak heran jika pertumbuhan investasi menjadi minus.

"Baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) pasti akan melambat atau bahkan kontraksi," ujar Piter kepada era.id, Kamis (16/7/2020).

Wabah virus korona ini, tidak hanya membatasi ruang gerak arus barang dan orang, tapi juga arus uang. Akibatnya, konsumsi masyarakat menurun, termasuk juga dengan minat investasi.

"Tingkat penjualan yang anjlok, produksi tidak bergerak, menyebabkan tidak ada kebutuhan investasi baru," katanya.

Oleh karena itu, belanja pemerintah memang diharapkan bisa menjadi solusi, khususnya stimulus fiskal dalam bentuk bantuan sosial maupun lainnya. Tujuannya, kata Piter, untuk menahan penurunan daya beli.

Dia mengatakan, di tengan pandemi COVID-19 seperti saat ini memang tidak bisa terlalu berharap agar ekonomi bisa tumbuh positif dan tinggi.

"Yang bisa dilakukan adalah menahan kontraksi agar tidak terlalu dalam dan menyelamatkan dunia usaha agar tidak kolaps," ujarnya.

Meski investasi selama pandemi COVID-19 tumbuh minus, menurut Piter, investasi pada Triwulan I 2020 masih tumbuh dengan positif. Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi Triwulan I (periode Januari–Maret) Tahun 2020, dengan total investasi mencapai Rp 210,7 triliun, naik 8,0 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, yaitu sebesar Rp195,1 triliun.

Nilai investasi selama Triwulan I Tahun 2020 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 112,7 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 98,0 triliun. Selama periode Triwulan I Tahun 2020, tenaga kerja yang terserap adalah sebanyak 303.085 tenaga kerja Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menekankan agar tidak teralu berharap pada investasi yang pertumbuhannya minus. Untuk memulihkan ekonomi, Jokowi meminta belanja pemerintah harus dipercepat.

"Kuncinya hanya di situ. Enggak bisa lagi kita mengharapkan, sekali lagi, investasi, swasta, enggak. Karena ini munculnya memang harus dari belanja pemerintah," tega Jokowi dalam arahannya kepada para gubernur mengenai percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, dikutip dari situs Setkab, Kamis (16/7/2020).

 

Tag: investor