Dokter Reisa Broto Asmoro si Duta Adaptasi Kebiasaan Baru
Sebagai, anggota tim komunikasi publik, wanita asal Malang, Jawa Timur ini bertugas memberikan edukasi soal protokol pencegahan COVID-19 berduet dengan Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto.
"Bukan dibagi, tapi dikerjakan bersama. Sementara Reisa lebih ke arah edukasi, saya ke kinerja data. Nanti bisa tukar," jelas Yuri, kepada era.id, Senin (8/6).
Dengan gayanya yang lugas plus karena berpengalaman berbicara di depan kamera, dokter Reisa menjelaskan protokol kesehatan yang wajib diterapkan di masa pandemi COVID-19. Kata-kata seperti "pakai masker", "jaga jarak" dan "cuci tangan" tak lupa selalu disebutkan Reisa.
Tapi, mulai Senin (6/7), ada titel lain yang disematkan kepada dokter Reisa. Ia disebut sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru lewat Surat Keputusan Gugus Tugas yang dikeluarkan tanggal 8 juni 2020. Sebagai duta, ia bertugas mengedukasi warga agar menerapkan protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru saat beraktivitas.
Infografik (Ilham Amin/era.id)
Tapi, pesannya setiap sore dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 tidak berubah. Ia tetap mengingatkan soal protokol kesehatan. Bedanya, kali ini ia memberikan tips protokol kesehatan di berbagai aktivitas.
Contohnya, Reisa menunjukkan bagaimana protokol kesehatan aman COVID-19 di tempat terbuka diterapkan dengan baik. “Pertama, seluruh pengunjung wajib mengisi self assessment resiko COVID-19. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan identitas pengunjung jika suatu saat diperlukan untuk tracing,” jelas Reisa, Jakarta (9/7).
Penularan virus SARS-CoV-2 masih terjadi hingga hari ini di wilayah nusantara. Gugus tugas nasional dan daerah bersinergi untuk mengajak semua komponen bangsa untuk menjadikan wilayah-wilayah aman COVID-19.
Dokter Reisa Broto Asmoro (Dok. BNPB)
Kemarin, Dokter Reisa memberikan tips aman berbelanja di pasar. Secara langsung, ia mempraktikkan mulai dari persiapan sebelum berangkat ke pasar, harus memastikan kondisi yang sehat dan fit, serta mencari informasi terlebih dahulu tentang barang yang ingin di beli. Selanjutnya, ia berpesan untuk membawa tas belanja dari rumah. Ini bermanfaat untuk mengurangi pemakaian kantong plastik.
"Yang paling penting sebelum kita ke pasar adalah kita harus dalam keadaan sehat, wajib memakai masker, membuat catatan tentang rencana perbelanjaan guna mempersingkat waktu dan mengurangi kontak fisik dengan orang lain,” jelas dokter Reisa melalui pesan video pada Kamis (14/7).
Reisa juga menjelaskan bahwa pengelola dan pekerja pasar wajib menyediakan tempat cuci tangan atau wastafel dan sabun, tidak hanya di depan pintu masuk tetapi juga tersedia di berbagai blok sudut pasar agar dapat dijangkau oleh pengunjung.