Jaringan Mafia Incar Duit Bantuan Uni Eropa

ERA.id - Kelompok mafia di Italia ditengarai mengincar miliaran euro dana pemulihan pasca pandemi COVID-19 yang telah disetujui oleh Uni Eropa, kata sebuah laporan dari badan anti-mafia Italia.

Sembari kepala negara-negara Uni Eropa berkumpul di Brussel, Belgia, untuk membicarakan proses pemulihan ekonomi pasca pandemi korona, pimpinan badan anti-mafia Italia (DIA) Carabinieri General Giuseppe Governale berbicara ke kanal TV RAI bahwa kucuran dana senilai miliaran euro dari Uni Eropa setara dengan rekonstruksi ekonomi pasca Perang Dunia II.

"Ratusan miliar euro akan diguyur ke seluruh Eropa dan Italia, dan dalam hal ini, para Mafia tidak akan berdiam diri dan sekadar menonton," kata Governale, seperti dikutip Associated Press.

Ia mengatakan bahwa para Mafia akan "menyelam ke lautan uang tersebut."

Menggunakan birokrasi Italia yang terkenal lamban dan korup, sindikat mafia Italia bakal melancarkan intimidasi agar memenangkan tender-tender proyek pekerjaan umum di negara tersebut. Dalam laporan setebal 900 halaman, DIA menjelaskan bahwa mayoritas dari 50 kota-kota di Italia, umumnya di regio selatan yang menjadi basis pergerakan para mafia, dipimpin oleh prefek lokal yang terpilih lewat pengaruh bos-bos mafia.

Dana pemulihan ekonomi dari Uni Eropa yang digelontorkan bisa jadi durian runtuh, khususnya bagi ekonomi Italia yang stagnan. Jaringan mafia juga membutuhkan dana segar saat ini, di kala mereka mengincar bisnis pariwisata, hotel, farmasi, restoran, showroom mobil, hingga toko pakaian yang merugi karena pandemi.

Governale menyarankan agar sistem anti korupsi dan penyelewengan finansial Italia lebih "lincah, adaptif, dan dinamis" karena pergerakan mafia, yang selalu satu langkah di depan para investigator, sudah lebih dulu menjalankan sistem yang demikian.

Badan DIA mengatakan bahwa peringatan yang mereka rilis juga perlu didengarkan hingga luar batas Italia karena kelompok mafia Italia, khususnya yang bernama 'ndrangheta, "sudah mengakar di hampir seluruh Eropa."

Modus operandi para kelompok mafia bermacam-macam. Kelompok 'ndrangheta, misalnya, menyasar proyek akuisisi bisnis yang runtuh akibat pandemi COVID-19, juga mencari untung dengan menangani limbah rumah sakit dari kasus COVID-19. Sementara itu, sindikat kriminal Cosa Nostra di Sisilia, akan menggunakan metode membantu keluarga-keluarga miskin dan mengumpulkan loyalitas warga agar bisa membantu sindikat tersebut dalam memilih pegawai pemerintahan yang bakal menguntungkan operasi mereka.

Sementara itu, pemimpin negara-negara Uni Eropa berkumpul hingga Sabtu (18/7/2020) untuk menyepakati dana pemulihan ekonomi dengan nilai fantastis 1,85 triliun euro, atau setara 30,9 ribu triliun rupiah.