Pasien COVID-19 di RS Hasan Sadikin Bandung Melonjak Lagi

ERA.id – Setelah beberapa pekan lalu kasus COVID-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sempat menurun, kini jumlah kasus infeksi virus korona jenis baru tersebut kembali meningkat.

Angkanya cukup signifikan, yakni 15 pasien suspek COVID-19. Padahal bulan Juni lalu, jumlah pasien COVID di RSHS pernah mencapai nol.

Berdasarkan data Humas RSHS Sabtu 17 Juli 2020, Pasien dalam Pengawasan (PDP) atau suspek yang dirawat RSHS sebanyak 15 pasien yang semuanya dirawat di ruang isolasi. Dari jumlah ini, terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 6 orang, belum terkonfirmasi (menunggu hasil swab) sebanyak 9 orang.

Total suspek yang pernah dirawat RSHS berjumlah 724 orang (positif 100 orang). Sementara total PDP yang meninggal dunia sebanyak 76 orang, terdiri dari terkonfirmasi positif 25 orang, terkonfirmasi negatif 24 orang, dan belum terkonfirmasi 27 orang. 

Peningkatan pasien COVID-19 terlihat sejak awal Juli ini, seperti yang disampaikan Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr. Yovita Hantantri Sp.PD-KPTI, saat dihubungi Era.id, Kamis (16/7). Pada Kamis tersebut, jumlah kasus PDP COVID yang dirawat RSHS baru 5 kasus. 

Dokter spesialis penyakit dalam itu bilang, Juli menjadi awal peningkatan kasus COVID yang ditangani RSHS. Dari 5 kasus itu, 3 pasien sudah dinyatakan negatif, dan kondisi umumnya tidak berat. Sementara pada pekan-pekan di bulan sebelumnya, jumlah kasus COVID yang dirawat sekitar 1 pasien saja.

Yovita menuturkan, RSHS mulai merawat kasus COVID pada Maret 2020. Bulan Maret ini terus terjadi penambahan kasus. Penurunan jumlah kasus mulai terjadi pada bulan April, lalu Mei, dan Juni. Bahkan berdasarkan data RSHS, pada bulan Juni jumlah kasus positif mulai nol. 

“Tapi Juli kelihatannya mulai meningkat walau tak setinggi Maret, tidak setinggi itu,” katanya.

Dari semua pasien yang dirawat di RSHS, menurut Yovita, sejauh ini tidak ada kasus reinfeksi atau pasien sembuh yang terinfeksi kembali. Menurutnya, pasien yang sembuh dari COVID mestinya memiliki antibodi yang bisa melawan kemungkinan reinfeksi.

Namun ia tidak menutup kemungkinan jika pasien sembuh bisa kembali terinfeksi seperti kasus-kasus ng dilaporkan di luar negeri, mengingat COVID merupakan penyakit baru yang penatalaksanaannya serba baru.

“Mestinya seseorang yang sudah terpapar punya antibodi, tapi kita ga tahu (karena COVID penyakit baru) apakah antibodi itu akan lindungi pasien untuk tidak terpapar lagi. Walau di luar ada yang mengalami reinfeksi. Yang pasti kita enggak punya pasien yang berulang, kok,” ujar Yovita.

Jika dilihat dari data terbaru RSHS, Sabtu, jumlah kasus meningkat tiga kali lipat sejak Kamis seperti disampaikan dr Yovita. Selain itu, data RSHS juga menyebut ada kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) baru sebanyak 1 orang. Total ODP yang telah ditangani RSHS sebanyak 507 orang.

Lebih lanjut, data RSHS merilis PDP sembuh atau alih rawat setelah dirawat oleh RSHS sebanyak 633 orang. Alih rawat dilakukan ke BPSDM Bandung terdiri dari terkonfirmasi positif sebanyak 23 orang, terkonfirmasi negatif 16 orang, dan belum terkonfirmasi 11 orang.

Ada juga pasien yang menjalani isolasi mandiri yang terdiri dari terkonfirmasi positif 7 orang, terkonfirmasi negatif 2 orang, belum terkonfirmasi 27 orang, dan proses pemantauan 1 orang.