Tiga Hal Ini Menahan Laju Produksi Vaksin Oxford
ERA.id -Satu studi dari Universitas Oxford meyakini vaksin virus korona mereka bisa tersedia akhir tahun 2020.
Sarah Gilbert, kepala proyek vaksin eksperimental tersebut, mengatakan bahwa timnya bisa mencapai target untuk merilis vaksin virus pada akhir tahun 2020. "Namun, hal ini masih sangat tidak pasti karena masih tergantung pada tiga hal," kata Gilbert, seperti dikutip oleh DW.
Tiga hal itu adalah bukti lanjutan atas efektivitas vaksinnya, produksi vaksin dalam jumlah besar, dan persetujuan para pembuat kebijakan untuk melisensi vaksin tersebut.
Vaksin yang diteliti oleh Universitas Oxford adalah satu dari dua studi yang paling menjanjikan untuk memberantas pandemi virus korona yang telah menjangkiti 15 juta orang di seluruh dunia. Kedua studi ini dirilis di jurnal Lancet pada Senin (20/7/2020).
"Efektivitas vaksin ini sangat menjanjikan karena tipe vaksin ini bisa diproduksi dalam jumlah besar," kata Gilbert, mengacu ke vaksin yang dicoba oleh timnya dari Universitas Oxford.
Vaksin yang memakai teknik vektor adenovirus simpanse (ChAdOx1) telah diujicobakan ke 1.000 sukarelawan dewasa di Inggris. Para peneliti menemukan bahwa vaksin tersebut "memperkuat antibodi dan respon imun sel-T" melawan virus korona terbaru, SARS-CoV-2.
Sementara studi terpisah di China telah menguji-coba vaksin mereka kepada 500 orang. Hasilnya, adalah munculnya respon imun antibodi di tubuh para sukarelawan.