Jessica Iskandar Idap Graves Disease Autoimmune, Apa Itu?
ERA.id - Kondisi kesehatan artis Jessica Iskandar saat ini sedang tidak membaik. Sebelumnya, wanita yang digosipkan putus dengan Richard Kyle mengidap Takikardia. Namun, kini klarifikasi jika dirinya divonis oleh dokter idap sakit disease autoimmune hyperthyroidism.
Bisa dipastikan artis yang kerap disapa Jedar ini mengidap dua penyakit sekaligus. Pemain film Dealova ini menceritakan lewat video yang diunggah ke kanal YouTube-nya. Jessica Iskandar tampak sedang menjalani tes darah dan USG leher. Sang dokter memastikan Jedar mengidap autoimun.
"Kemarin dikasih tahu sama dokter bahwa sudah dipastikan sakit yang aku alami saat ini itu graves disease autoimmune," ungkap Jessica Iskandar.
Apa itu graves disease autoimmune?
Dilansir dari Halodoc, Senin (27/7/2020), graves disease autoimmune adalah autoimun yang ditandai dengan kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Penyakit grave sendiri juga menjadi penyakit yang sering mendasari suatu kondisi hipertiroid.
Belum ada teori jelas apa penyebab terjadinya autoimun ini. Namun, ada beberapa faktor memicu penyakit graves di antaranya, riwayat penyakit keluarga, wanita lebih rentan terkena, umumnya menimpa di usia 40 tahun, penyakit autoimun lainnya, emosi dan stres, kehamilan, dan merokok.
Gejala yang dirasakan adalah cemas dan gelisah, tremor di tangan atau jari-jari, sensitif terhadap udara panas dan mudah keringat, penurunan berat badan dengan pola makan normal, pembesaran kelenjar tiroid yang bisa dilihat maupun diraba, perubahan siklus mentruasi, pencernaan yang terlalu aktif, mata menjadi semakin menonjol, mudah lemas, jantung terasa berdebar-debar, dan penebalan dan kemerahan di kulit terutama kaki.
Pengobatan yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi obat penghambat hormon tiroid, mengonsumsi obat penstabil tekanan darah, radioaktif, dan pembedahan.
Sampai saat ini belum ada hal yang bisa mencegah terjadinya suatu penyakit autoimun. Tetapi, ada berbagai hal yang bisa dilakukan, yakni menghindari stres emosi/fisik, dan tidak merokok dalam upaya pencegahan.