Ke Mana Kotoran Manusia Setelah Buang Air di Kereta dan Pesawat?
ERA.id - Tidak banyak orang yang bertanya tentang dibawa ke mana kotorannya seperti air kencing dan tinja, kalau mereka pergi jauh naik kereta atau pesawat. Walau begitu, ini mesti diterakan secara gamblang.
Langsung saja ya. Di pesawat, sama seperti kapal luar angkasa, toiletnya memiliki tangki penampungan sendiri yang dirancang untuk bisa menyedot kotoran dengan daya isap angin dari luar pesawat. Makanya, pesawat tidak perlu lagi membawa air dalam jumlah yang banyak untuk mengurangi beban.
Kotoran dalam toilet itu, nantinya akan mengalir ke selang pembuangan dan masuk ke tangki penampungan atau waste holding tank yang berada di bawah pesawat dan cukup besar untuk menampung sekitar 600 galon kotoran.
Jika pesawat sudah mendarat di bandara tujuan, limbah dari tangki penyimpanan kotoran akan dikuras dipindahkan ke mobil lavatory. Nantinya kotoran tersebut akan diberikan kepada petugas yang mengubah kotoran menjadi pupuk tanaman.
Sementara di kereta jarak jauh, disediakan toilet ukuran sedang, beralaskan besi dan tentu saja terus bergerak mengikuti gerakan kereta api. Dulunya, toilet kereta api tak punya penampungan. Langsung nyemplung saja di rel kereta.
Akhirnya, beberapa tahun belakangan, hal itu diubah. Sebab, membayangkan masyarakat yang tinggal di sekitar rel dan menghirup bau kotoran, pasti akan membuatnya mual atau muntah dan bisa saja diserang penyakit.
Sekarang, PT KAI memberi toilet yang telah dilengkapi dengan bak penampung kotoran (septic tank). Selain itu, bak-bak tersebut rutin dibersihkan agar tidak menimbulkan bau busuk. Selain itu, petugas kebersihan kereta pun menambahkan mikroba pengurai, dengan tujuan agar saat bak dibersihkan, kotoran akan berubah menjadi cairan.