Mesin Kapsul SpaceX Sukses Mendarat di Teluk Meksiko
ERA.id - Dua astronot NASA, Doug Hurley dan Bob Behnken, berhasil kembali ke Bumi menggunakan mesin kapsul SpaceX Dragon setelah melakukan manuver penerjunan ke perairan Teluk Meksiko, Minggu (2/8/2020).
Mesin kapsul komersil buatan SpaceX company, yang dimiliki biliuner Elon Musk, melakukan penerjunan bergaya retro, yaitu memakai empat parasut. Teknik ini disebut sebagai 'splashdown' dan untuk pertama kalinya dilakukan oleh astronot AS dalam 45 tahun terakhir.
Pendaratan yang sukses di perairan Teluk Meksiko menandai suksesnya program pesawat luar angkasa komersil yang bisa membawa manusia menuju, dan kembali dari, orbit Bumi. Dengan suksesnya pendaratan Minggu kemarin, satu kru SpaceX bakal bisa berangkat bulan depan, sementara perjalanan ke luar angkasa untuk 'astronot' turis akan bisa dibuka mulai tahun depan.
Kapsul bernama Endeavour yang membawa dua astronot NASA tiba di Bumi kurang dari sehari setelah berpamitan dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan menandai waktu dua bulan setelah roket mereka meluncur terbang dari Florida, AS. Letak penerjunan mereka adalah perairan teluk yang berjarak 40 mil (64,3 kilometer) dari pantai Pensacola dan berjarak ratusan mil lagi dari Badai Tropis Isaias yang tengah menghantam pantai Atlantik di Florida, AS.
"Selamat kembali ke Bumi dan terima kasih telah terbang bersama SpaceX," kata Pusat Kontrol di markas SpaceX.
"Saya sangat gembira melihat semua orang yang hadir di sini saat ini, khususnya menyangkut sesuatu yang terjadi selama beberapa bulan terakhir sejak kami meninggalkan planet ini," kata Hurley setibanya di Houston, Minggu sore, seperti dikutip Associated Press (AP). Para keluarga dan para kru, termasuk Elon Musk, menyambutnya dengan menggunakan masker di wajah.
Seperti diceritakan oleh AP, Musk buru-buru menuju Houston dari markas SpaceX di Hawthorne, California, agar bias menyambut para astronot. Ia tampak sangat tersentuh, dan lega, saat menyapa kedua astronot.
"Saya bukan orang yang sangat relijius, namun, aku mendoakan keselamatan misi ini," kata dia.
Proses penerjunan mesin kapsul para astronot menuju Bumi terjadi dengan cepat dan dipenuhi guncangan. Mesin luar angkasa ini bergerak dari kecepatan orbit 28.000 km/jam atau 7,7 kilometer per detik menjadi 560 km/jam ketika memasuki atmosfer Bumi. Mesin tersebut mendarat dalam kecepatan 24 km/jam.
Suhu tertinggi selama proses penerjunan mencapai 1.900 derajat Celcius. Sementara gaya tolak gravitasi yang dirasakan oleh para astronot setara dengan 4 sampai 5 gaya gravitasi Bumi.
Setengah jam setelah kapsul Endeavour tersebut mendarat di Teluk Meksiko, para astronot dijemput menggunakan kapal berisi kru SpaceX dan sejumlah staf, termasuk perawat dan dokter. Agar para astronot tetap aman selama pandemi, para kru telah menjalani karantina selama dua minggu dan menjalani tes virus korona.
Presiden Trump dan Wakil Presiden Mike Pence, yang sama-sama menghadiri peluncuran roket dua bulan lalu, memberi selamat kepada tim SpaceX dan NASA.
Astronot NASA terakhir kali melakukan penerjunan dari luar angkasa menuju perairan Bumi pada 24 Juli, 1975. Mereka mendarat di perairan Pasific sebagai bagian dari misi bersama AS-Russia bernama Apollo-Soyuz.
Perusahaan SpaceX pun juga membuat sejarah setelah berhasil meluncurkan roket luar angkasa pada 30 Mei dari Kennedy Space Center milik NASA. Untuk pertama kalinya, sebuah perusahaan swasta membawa manusia menuju orbit planet Bumi. Hurley sendiri merupakan pilot penerbangan roket terakhir NASA pada tahun 2011 dan merupakan komandan dari penerbangan roket SpaceX.
Sebuah mainan dinosaurus bernama Tremor juga turut dibawa ke luar angkasa oleh anak-anak para astronot NASA tersebut. Mereka merekam ucapan selamat pagi bagi sang ayah Minggu pagi kemarin.
"Jangan khawatir, Ayah bisa tidur di rumah besok," kata Theo, anak Behnken yang masih berusia 6 tahun dan dijanjikan dibelikan seekor anjing sepulang ayahnya ke Bumi. "Cepat pulang, sehingga kita bisa segera menjemput anjingku!"