Menguak Kasus Molar Daddy, Pedofilia Sadis di Korea Selatan

ERA.id - Tahun 2017 masyarakat Korea Selatan dihebohkan dengan kasus pembunuhan gadis remaja berusia 14 tahun. Pembunuhan sadis ini kemudian dikenal dengan istilah “Molar Daddy”. 

Lee Young Hak pelaku yang membunuh gadis 14 tahun ini menjadi pusat perhatian karena cara pembunuhannya yang sadis. Demi melancarkan aksinya, Molar Daddy dibantu dengan anak perempuannya. 

Lalu siapakah Lee Young Hak alias Molar Daddy yang menghebohkan Korea Selatan tahun 2017 ini?

Bermula Dari Program Televisi

Tahun 2005, “Molar Daddy” diundang ke salah satu program televisi MBC, Hot Issue Focus yang menampilkan kisah kehidupan nyata dari seseorang. Young Hak jadi salah satu bintang tamu yang menceritakan kondisi kesulitan keluarganya. 

Saat itu dia bercerita tentang kondisi anaknya yang menderita tumor gigi autosomal, yang juga jadi penyakit langka yang menyebabkan cacat parah di bagian rahang. 

Bukan cuma kisah anaknya saja yang dia 'jual' di acara televisi, Molar Daddy juga mengaku menderita tumor jinak yang membuat dirinya kehilangan semua giginya, kecuali satu gigi graham. 

Dari karangan ceritanya itu, dia memohon bantuan ke masyarakat Korea untuk membantu perawatan medisnya. 

Penipuan

Semua karangan ceritanya ini pun sukses besar dan termakan oleh masyarakat Korea Selatan yang simpati. Bantuan dan saluran dana dari donasi pun mengalir hingga tahun 2017. 

Bukan cuma itu aja, Molar Daddy bahkan menerima tunjangan dana dari pemerintah karena dinilai memiliki penghasilan ekonomi rendah. 

Sejak kemunculannya di acara MBC, kehidupannya pun seolah menghilang dan tak tercium oleh publik. Untungnya gelagat jahat dari Molar Daddy ini tercium publik yang mengetahui dana sumbangan itu dia pakai untuk membeli barang mewah hingga mobil. 

Pedofilia dan Prostitusi

Buntut panjang dari peniupuan yang dia lakukan itu ternyata kembali menemukan sejumlah fakta kejahatannya. Lewat salah satu postingannya yang dikutip dari Koreaboo, Lee Young Hak alias Molar Daddy adalah seorang pedofilia atau tertarik secara seksual ke anak di bawah umur. 

“Aku mencari seorang gadis berusia antara 14-20 tahun untuk tinggal bersamaku. Kamu akan memiliki kamar sendiri dengan shower. Kamu harus sopan dan menjadi gadis yang baik,” katanya.

Ini untuk minimum waktu 3-6 bulan dan kamu akan dibayar sekitar 530 - 750 dolar AS (Rp7,7 juta - Rp10,9 juta) segera, bukan sesudahnya.

Ternyata setelah ditelusuri lebih mendalam, Molar Daddy juga tercatat memiliki bisnis prostitusi atau pelacuran dengan berkedok panti pijat. 

Para pekerja dan karyawannya dia rekrut dari anak dibawah umur dan ditugaskan untuk menawarkan hubungan seks ke para pelanggan. 

Tak hanya itu saja, para karyawan dan pelanggannya pun ternyata menjadi korban kejahatan digital yang dia lakukan. Di mana Molar Daddy merekam secara ilegal kegiatan seksual pelanggan dan karyawannya. 

Hasil dari rekaman ilegal itu dia bagikan dan dijual ke situs seks ilegal agar mendapat keuntungan tambahan. 

Istri Tercinta Jadi Korban dan Bunuh Diri

Kejahatan yang dilakukan olehnya bukan hanya datang dari para karyawannya, tetapi juga datang dari istrinya yang menjadi korban. Istrinya mengalami kekerasan seksual dan juga pelecehan seksual yang dilakukan oleh mertuanya sendiri. 

Tapi saat istrinya mencoba melaporkan tindakan keji ayah mertuanya, Lee Young Hak justru mengabaikannya dan memanfaatkan situasi itu demi kejahatan yang kembali dia lakukan. 

Secara ilegal MoLar Daddy meminta berhubungan seks dan merekam adegan seksnya untuk dibagikan di situs internet. Karena tak tahan dengan perlakuan dan pelecehan yang terus dialaminya, istrinya memutuskan untuk bunuh diri. 

Dia melompat dari apartemennya pada 1 September 2017. Sebelum memutuskan bunuh diri, istrinya sempat melaporkan ayah mertuanya kepolisi dan menulis surat wasiat. 

“Saya telah diperkosa oleh ayah mertua saya, ayah tiri dari suami saya sejak 2009,” ucapnya. 

Pembunuhan

Berbagai macam kebohongan dan kejahatan yang dilakukan pun akhirnya mencapai puncak. Moar Daddy terlibat kasus pembunuhan yang dilakukannya ke gadis remaja berusia 14 tahun. 

Yang lebih menyedihkan dan keji, dalam menjalankan aksi pembunuhannya dia dibantu oleh anak perempuannya, yang kemudian diketahui korban adalah teman dekat dari anaknya. 

Moar Daddy meminta anaknya untuk mengajak teman dekatnya ke rumah dan kemudian diberikan pil tidur di minumannya. Setelah membius anak temannya, dia menyuruh anaknya untuk pergi bermain demi melancarkan aksinya. 

Usai memuaskan nafsunya, keesokan hari korban terbangun dan terkejut melihat kondisinya yang sudah tak karuan. Akibatnya korban dihabisi nyawanya dengan cara dicekik hingga kehabisan nafas. 

Demi menghilangkan jejak kejahatannya, mayat korban dibuang ke daerah pegunungan di provinsi Gangwon, yang juga dibantu oleh putrinya. 

Pihak keluarga korban yang merasa kehilangan melaporkan kasus ini dan langsung melakukan penyelidikan secara menyeluruh. Saat dimintai keterangan, putrinya mengakui sudah membantu melancarkan aksi kejahatan ayahnya. 

Kasus kebohongan publik, pembunuhan, kejahatan seksual, dan juga prostitusi ini jadi salah satu kejadian yang sangat menghebohkan Korea Selatan tahun 2017.