Kejutan Junot di Hari Valentine
W (baca; ‘double U’) adalah kependekan dari Wild, kata dalam Bahasa Inggris yang bermakna liar. Dengan musik chill bertempo lambat, W merupakan sebuah lagu romantis yang mampu mengantarkan sepasang kekasih menuju pintu asmara. Paduan musik elektronik dengan beat yang mendayu di lagu ini melengkapi suara Junot yang terdengar merayu dengan lembut; menghasilkan formula yang memberi kesan nyaman dan seksi bagi pendengar.
Dengan membuat musik yang 'tidak biasa', Junot berharap masyarakat bisa mencicipi jenis musik lain sekaligus membuka perspektif mereka terhadap seni secara umum. Selain itu, pemenang Pemeran Utama Pria Terpuji Festival Film Bandung tahun 2014 ini juga berharap agar nilai yang diangkat di album W - yaitu keluar dari batasan-batasan 'kenormalan' yang dibentuk oleh masyarakat – tersalurkan dengan 'mudah' kepada pendengar.
Junot menerangkan makna W belum tentu merujuk kepada hubungan intim, tetapi lebih kepada mewujudkan angan-angan 'tergila' seorang individu dengan sang kekasih; seperti berpetualang di negeri terpencil atau bahkan membuat suatu karya seni dengan berkolaborasi dengan pasangan. “W ini memiliki banyak makna,” ungkap Junot kepada era.id.
“Ada makna tersembunyi yang mengisahkan mimpi terliar kita bersama partner kita. The meaning is to have fun and be wild together.”
“W merupakan DIY (do-it-yourself) project saya yang semuanya dikerjakan sendiri. W ini keluar dari hati saya,” sambungnya. Mulai dari penulisan lirik, aransemen musik, hingga pencarian sponsor, semuanya ditangani oleh Junot dengan bantuan produser ternama Alam Urbach. Proses perekaman pun tidak dilakukan di studio profesional, melainkan di studio rumahan.
Ia mengaku mempelajari segala hal mengenai bermusik hanya dengan bermodal internet dan dukungan dari teman-teman dekat di ranah musik – beberapa di antaranya adalah Alam Urbach, Widi Puradiredja (Maliq & D’Essentials), Joseph Saryuf (Santamonica), dan Glenn Fredly.
Meskipun W terhitung sebagai single perdana dari Junot, karirnya di dunia musik bukanlah hal baru. Ia menekuni profesi sampingan sebagai DJ pada tahun 2011 setelah mendapat hadiah perangkat disc jockey dari DJ Winky (aktor Winky Wirawan). Junot mengaku mengerjakan proyek musiknya selama bertahun-tahun sebelum akhirnya memilih tahun 2018 sebagai momentum awal bagi mimpi terdalamnya ini.
Bagi Junot, musik adalah angan-angan dari alter ego-nya dan pastinya sesuatu yang hendak ia tekuni dengan serius. “Saya tidak mau memberikan setengah-setengah dalam bermusik. Karena ini adalah sesuatu yang saya cintai, dan musik adalah representasi dari saya. Saya mau memberi kejutan bagi banyak orang,” tandasnya.