Warung Nasi Bu Eha di Pasar Cihapit Bandung, Langganan Bung Karno Hingga Pejabat Negeri
ERA.id - Bandung memang terkenal dengan sebutan kota sejuta kuliner, makanan seperti apapun tersedia. bahkan para petinggi negeri sangat menikmati kuliner khas Kota Kembang. Salah satu saksi sejarah kuliner pendiri negeri Soekarno ada di Kota Kembang. Sebuah rumah makan sederhana di kawasan Pasar Cihapit Kota Bandung bernama Warung Nasi Bu Eha menjadi saksi bisu cita rasa kuliner Bung Karno.
Agak sulit memang mencari warung nasi ini karena berada di dalam pasar tradisional. Warung yang menjadi langganan keluarga Bung Karno ini, didirikan pada tahun 1947 bersama sang ibu, bahkan jika kamu mampir, kamu akan melihat foto Bung Karno dan keluarga, tak heran jika warung tersebut selalu ramai pembeli dari berbagai kalangan.
Bu Eha yang sudah berusia sepuh masih terlihat sehat dan menjalani usaha bersama anak dan beberapa karyawan. Saat ini umur beliau sudah 90 tahun, namun masih senang menceritakan sejarah warung nasi miliknya yang menjadi langganan keluarga Bung Karno.
"Kami membuka warung ini pada tahun 1947 dan banyak sekali yang menyukai masakan kami selain keluarga Bung Karno, seperti mahasiswa THS alias ITB era penjajahan, pejabat sampai para jenderal, namun karena masih banyak perseturuan pada saat itu, memaksa kami untuk menutup warung nasi," papar Bu Eha kepada era.id, senin(10/8).
Bu Eha juga menceritakan pernah mengikuti wajib militer pada era revolusi. Setelah keadaan sudah mulai membaik, beliau kembali membuka warung nasi di Pasar Cihapit pada tahun 1960. Katanya walaupun cukup lama berhenti, pada saat itu, keluarga Pak Karno masih sering berkunjung untuk memesan makan di Warungnya.
"Di warung nasi ini, kami menjual bermacam pepes, seperti pepes ikan, pepes ayam, pepes jamur, pepes usus, pepes tahu dan menu lainnya seperti semur ati sapi, limpa, gepuk sampai ikan acar kuning, bahkan belum lama ini Guruh datang untuk bernostalgia menikmati sajian disini,"paparnya.
Kalau Pak Karno datang mengunjungi Bu Inggit, lanjut Bu Eha. Bu Inggit sering memesan pepes ikan buatan mertua Bu Eha untuk si 'No' panggilan romantis Bu inggit kepada Bung Karno. Karena Bung Karno sangat senang menyukai Pepes ikan buatan mertuanya.
Seiring berjalannya waktu, warung nasi miliknya masih sangat eksis. Berawal dari lapak yang kecil, kini warungnya sangat luas. Tak hanya pejabat di era Bung Karno, para pejabat era now seperti Gubernur Ridwan Kamil dan para petinggi negeri lainnya sering mampir di Warung Bu Eha.
Meski sudah tersohor, harganya tak 'mencekik' kantong. "Yang beli kan bukan hanya pejabat, tukang-tukang dan orang yang biasa belanja di pasar suka beli di sini,"jelasnya. Bu Eha masih menarif harga yang sangat bersahabat yaitu mulai harga Rp10.000 untuk nasi sayur dan sambal.
Jadi, kalau kamu ingin melihat dan menikmati makanan di warung nasi langganan keluarga Bung Karno ini. Tidak perlu khawatir, karena harganya sangat terjangkau.
Jam operasional Warung Nasi Bu Eha, dibuka setiap hari pada pukul 07.00 WIB -15.00 WIB, kecuali hari Minggu tutup.