TikTok Dilarang, ByteDance Gugat ke Pengadilan
ERA.id - ByteDance, perusahaan teknologi pemilik aplikasi TikTok, bakal bersikap lebih keras terhadap peraturan Presiden Donald Trump yang isinya mendesak ByteDance yang berpusat di China melepas operasi TikTok di Amerika Serikat. Bahkan, ByteDance bersiap menggugat perpres Trump pekan ini.
Sumber dari koran South China Morning Post yang merilis laporan terkait pada Senin (10/8/2020) mengatakan bahwa Bytedance akan berhenti bersikap lunak terhadap keinginan Amerika Serikat setelah terus dikritik di negaranya sendiri.
ByteDance sebelumnya telah berusaha menjaga jarak antara kedekatan TikTok dengan China. Mereka memisah manajemen aplikasi ini dengan sister-app nya yang dipakai di China, yaitu Douyin. Perusahaan tersebut juga melarang warga China untuk mengakses TikTok dan menyimpan data di server AS.
Selain itu, ByteDance juga telah merekrut Kevin Mayer, eks kepala program streaming Disney, sebagai direktur utama. Perusahaan teknologi ini juga telah mempublikasikan kode algoritma mereka sebagai bentuk transparansi dan pembuktian bahwa tidak ada data pengguna Amerika yang dibeberkan ke pemerintah China.
Namun, upaya-upaya membuat publik China sedikit tercengang. Banyak opini mengatakan, via akun media sosial Weibo, bahwa Zhang Yiming, pemilik TikTok, terlalu mengikuti permintaan Amerika Serikat.
Dengan semakin dekatnya tenggat 15 September mengenai keputusan akhir TikTok, ByteDance masih berharap ada perubahan keputusan dari pihak Amerika Serikat, sembari terus bernegosiasi dengan calon pembeli TikTok.
Saat ini dua raksasa teknologi AS, Microsoft dan Twitter, dikabarkan telah menawarkan harga pembelian operasi TikTok di AS. Namun, dari sumber South China Morning Post, harga tersebut masih terlalu rendah.
Nilai penguasaan pasar TikTok adalah sekitar 30 miliar dolar AS, sementara nilai TikTok sebelum dilarang Presiden Trump adalah sekitar 50 miliar dolar AS. Sementara itu, Microsoft malah ingin mengincar operasi TikTok di AS, Kanada, dan Australia dengan tawaran harga di kisaran lebih rendah 10-30 miliar dolar AS.
Menurut National Public Radio (NPR), TikTok berencana menggugat keputusan Presiden Trump di Pengadilan Negeri di California paling awal pada Selasa ini.