Amien Rais Sindir Utang Jadi 'Legacy' Jokowi yang akan Selalu Diingat

ERA.id - Politisi senior PAN, Amien Rais mengkritik pembangunan infrastruktur Jokowi berjalan di atas utang Indonesia. Bahkan ia menyebut utang menjadi legacy Jokowi yang akan selalu diingat.

"Barangkali salah satu legacy Jokowi yang akan selalu diingat adalah meroketnya utang luar negeri kita. Belum ada satu pun presiden Indonesia paska reformasi yang mampu mengungguli pemerintahan Pak Jokowi dalam laju dan besarnya utang luar negeri," kata Amien dalam Youtube Amien Rais Official, Jumat (21/8/2020).

Ia menambahkan dalam satu periode, Jokowi menaikkan utang jauh lebih besar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama dua periode. Selama 10 tahun, SBY menaikkan nominal utang dari Rp1.299,5 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp2.608 triliun pada 2014. Kenaikan utang tersebut sebesar Rp1.308,5 triliun.

"Kini pemerintah Jokowi yang baru berjalan 6 tahun sudah menaikkan utang luar negeri menjadi Rp6.300 triliun atau naik Rp3.700 triliun. Ini data statistik utang luar negeri dari Bank Indonesia," kata Amien. 

Ia menyebutkan defisit APBN saat pemerintahan SBY sebesar Rp220 triliun pada 2014. Saat Jokowi sampai sekarang, defisit APBN mencapai Rp853 triliun. 

"Saat ini utang pemerintah bertumbuh lebih cepat daripada utang swasta. Data menunjukkan rasio utang terhadap PDB adala sebesar 35,6 persen dengan kata lain rasio ini naik sebesar 2 persen hanya dalam satu bulan," kata Amien. 

Lebih lanjut ia menyebutkan utang luar negeri dari China pun naik sebesar 300 persen dalam enam tahun terakhir. Pada 2014, utang dari China hanya sebesar 7 miliar USD. Utang tersebut kini mencapai 20 miliar USD.

"Di sisi lain utang untuk sektor finansial, asuransi porsi paling besar hampir 20 persen. Lalu untuk sektor pertanian hanya 4 persen," katanya.

Hal ini menurutnya, menunjukkan indikasi utang tidak mendukung sektor yang produktif. Proporsi utang dengan mata uang rupiah pun hanya 18 persen saja dan sisanya utang dalam mata uang asing. 

"Kecenderungan pemerintahan Pak Jokowi untuk berutang sayangnya tidak diimbangi dengan produktifitas perekonomian kita. Tidak efektifnya utang yang terus menggunung pada masa Jokowi ini terindikasi dari laju utang luar negeri yang terus bertambah seperti bola salju, namun tak memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi yang kita harapkan," kata Amien.