Pemerintah Ajak Kerja Sama Media Mainstream Lawan Konspirasi COVID-19

ERA.id - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengusulkan agar ada anggaran kerja sama dengan media massa baik cetak maupun elektronik. Anggaran tersebut digunakan agar pemerintah dan media massa bekerja sama melawan isu-isu soal teori konspirasi COVID-19. Doni mengaku pemerintah cukup kewalahan menghadapi isu bahwa COVID-19 hanyalah rekayasa dan konspirasi.

"Nah, kita belum memiliki anggaran untuk bekerjasama dengan media cetak, elektronik, khsususnya media mainstream," ujar Doni Jumat (28/8/2020).

Doni mengaku, usulan kerja sama dengan media massa ini tidak hanya datang dari pemerintah saja, tapi juga merupakan permintaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Dia berharap, komunikasi publik bisa mengoptimalkan program pemerintah untuk melawan isu konspirasi COVID-19.

Selain itu, kata Doni, kerja sama ini bisa membantu beberapa media massa yang sedang mengalami kesulitan keuangan.

"Mengingat sejumlah industri media sekarang ini mengalami kesulitan likuiditas, pemasangan iklan yang sudah semakin berkurang dan berpotensi adanya PHK bagi pekerja media," kata Doni.

Doni menegaskan, kerja sama ini bukan untuk membatasi ruang gerak media massa.

"Ini bukan berarti pemerintah ingin membatasi ruang gerak media, tidak. Bekerja sama dengan media agar kita lebih optimal dalam menyampaikan pesan tentang perubahan prilaku," ucapnya.

Doni mengatakan, komunikasi publik kepada masyarakat mengenai perubahan perilaku ini penting. Karena, hingga saat ini belum diketahui kapan pandemi akan berakhir. Kendati vaksi telah ditemukan belum ada jaminan COVID-19 berakhir.

"Kerjasama kami dengan kemenkominfo mudah-mudahan ke depan akan bisa menyelesaikan persoalan yang terjadi terkait dengan masalah hal-hal informsasi yang diterima masyarakat yang belum tepat," ucapnya.