Gibran Rakabuming Jangan Senang Dulu, Undecided Voter di Solo Masih Tinggi

ERA.id - Indonesian Public Institute (IPI) merilis survei terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020. Hasilnya, prosentase pemilih yang belum menentukan (undecided voter) di Pilkada Solo masih tinggi, yaitu 48,7 persen. Dalam suvei tersebut, pasangan calon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dihadapkan dengan pasangan calon Bagyo Wahyono-FX Supardjo.

"Ada yang belum memutuskan, mereka yang wait and see itu menyumbang angka undicided voters. Untuk meningkatkan partisipasi pemilih itu bukan hanya tugas KPU tapi kontestan juga," ujar Direktur Ekskutif IPI Karyono Wibowo, Jumat (28/8/2020).

Sementara, masyarakat yang memilih Gibran mencapai 49,7 persen. Pemilih Bagyo-FX Supardjo hanya 1,6 persen. Sedangkan dalam skenario Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dengan kotak kosong, responden yang memilih Gibran-Teguh sebanyak 53,5 persen. Sementara yang memilih kotak kosong sebanyak 1,6 persen, dan pemilih yang tidak datang ke TPS sebanyak 4,6 persen. Serta pemilih yang belum menentukan mencapai 40,3 persen.

Karyono menjelaskan, faktor masih banyaknya pemilih yang belum menentukan berasal dari pendukung Achmad Purnomo. Diketahui, Wakil Wali Kota Solo itu tidak mendapatkan rekomendasi PDIP.

"Pemilihnya Achmad Purnomo itu sebagian dia belum memutuskan. Kan ahmad Purnomo tidak maju. Maka angka pendukung wait and see tadi menyumbang angka undecided voter," ucapnya.

Selain presentase undecided voter di Pilkada Solo masih tinggi, responden yang tak suka dengan skenario lawan kotak kosong juga tinggi. Sebesar 27,3 persen responden kurang suka dengan skenario kotak kosong dan 14,6 persen tidak suka sama sekali dengan skenario tersebut. Sedangkan 20 persen mengaku cukup suka dan 3,6 persen responden mengatakan sangat suka skenario tersebut. Sementara, 34,4 persen tidak menjawab atau tidak tahu.

Survei menggunakan metode multi stage random sampling dan melalui wawancara tatap muka yang dialukakan pada tanggal 3 sampai 7 Agustus 2020. Jumlah responden sebanyak 440 orang yang memiliki hak pilih di Kota Surakarta. Survei ini memiliki margin of error sebesar 4,8 persen.