Kenapa Sih Motor Dilarang Masuk Jalan Tol?

ERA.id - Jalan tol cuma khusus untuk mobil, dan motor tidak diperbolehkan masuk. Jika dijawab alasannya pilih kasih, itu keliru. Sebab motor dilarang masuk jalan tol karena beberapa pertimbangan.

Pertimbangan pertama adalah, jalan tol cuma diperuntukkan bagi kendaraan yang mampu melaju dengan kecepatan minimal yang telah ditentukan, biasanya sekitar 60km/jam atau 80km/jam, agar tidak adanya terjadi hambatan atau kemacetan parah.

Yang jadi masalahnya, karena mobil di Indonesia kian hari bertambah dan itu membuat jalan tol di beberapa daerah Indonesia kerap macet, terutama daerah Jawa. Selain itu, kurang disiplinnya pengemudi mobil atau bus atau truk membuat kemacetan bertambah.

Memangnya kecepatan motor tidak bisa masuk dalam ukuran yang yang disarankan Bina Marga agar bisa masuk jalan tol? Secara umum bisa, tapi kan jalan tol adalah jalan bebas hambatan. Jika semua motor masuk jalan tol, maka apa bedanya dengan jalan biasa kalau begitu?

Lagipula, motor 500cc ke atas kurang banyak digunakan masyarakat pada umumnya. Motor 500cc ke atas itu adalah motor yang dipakai untuk turin dan hobi, bukan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Pertimbangan kedua adalah, bayangkan saja tekanan angin yang mengempas motor jika kendaraan tersebut diperbolehkan masuk jalan tol. Apa jadinya motor dan pengendarannya? Toh, di jalan tol, anginnya kencang bukan main dan bisa mengombang-ambingkan kendaraan seperti mobil.

Memang ada jalan tol yang memperbolehkan motor untuk masuk seperti di Bali. Tapi, dari seorang sumber bernama Lady Pramesti, ia mengaku kalau dirinya serasa mau terbang (diempas angin) saat mengendarai motor dan masuk tol.

Intinya, aturan tidak bolehnya kendaraan bermotor masuk dalam tol adalah untuk keselamatan diri sendiri juga. Di jalan biasa, arus angin bisa pecah karena terhalang bangunan-bangunan dan kendaraan lain. Sementara di tol? Kurang hambatan dan berpotensi membuat pengendara motor celaka.

Meski begitu, bukannya tidak ada motor yang boleh masuk tol. Ada. Mereka yakni kelompok suporter pendukung Persebaya Surabaya yakni Bonek. 2017 silam, Persebaya menyambut laga persahabatan melawan PSIS Semarang.

Para bonek pun antusias pergi menonton klub kebanggaannya bermain dengan berkonvoi motor lewat jalan tol menuju stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Mereka dikawal PJR dan Satpol PP.

Polisi beralasan kalau konvoi Bonek sebelumnya membuat jalan utama di Margomulyo, macet. Makanya Bonek dialihkan melalui jalan tol.

"Tadi di Margomulyo kondisinya macet," ujar Kepala Satuan Tugas Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Surabaya, Irvan Widyanto dilansir detikSport.

Ratusan Bonek itu juga tak pakai helm dan tidak dipermasalahkan oleh polisi. Hasilnya? Perjalanan Bonek lancar karena jalan tol lengang.