Pemerintah akan Kucurkan Rp5 Triliun untuk 30 Juta Vaksin COVID-19
ERA.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan menganggarkan Rp5 triliun untuk pengadaan 30 juta vaksin COVID-19. Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang melalukan uji klinis tahap III vaksin COVID-19 buatan Sinovac oleh PT Bio Farma (Persero).
"Dalam 3 bulan terakhir ini pemerintah sudah mengadakan penganggaran sebesar Rp5 triliun yang bisa untuk membiayai 30 juta vaksin," ujar Airlangga dalam kampanye penggunaan masker di Kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, dikutip Senin (31/8/2020).
Airlangga juga berharap jumlah vaksin COVID-19 yang diproduksi itu bisa bisa ditingkatkan lagi di tahun 2021. Selain vaksin, Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengklaim produksi masker di Indonesia sudah mencapai 17 juta per tahun.
Ia berharap dengan jumlah masker yang meningkat, masyarakat menjadi lebih patuh dan disiplin menggunakan masker, khususnya masker yang memiliki standar kesehatan. Sebab pemakaian masker merupakan kunci pencegahan virus korona. Setidaknya, sampai vaksin COVID-19 digunakan secara massal.
"Produksi nasional masker saat ini sudah bisa mencapai 17 juta per tahun sehingga demikian masker sudah tersedia dan masker harganya semakin murah," kata Airlangga.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi protokol COVID-19 dan meningkatkan kedisiplinan dalam menggunakan masker sebagai kunci dari awal pencegahan COVID-19," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, akan mengajukan sebesar Rp3,8 triliun kepada Komisi IX DPR RI. Anggaran tersebut digunakan untuk uang muka vaksin COVID-19. Terawan mengatakan, uang muka itu sebagai keanggotaan aliansi vaksin dunia (Gavi) dengan skema pembiayaan COVAX.
"Pembayaran untuk keanggotaan maupun dari Gavi dan juga mengenai uang muka anggarannya akan kami sampaikan ke Komisi IX yaitu sebesar kalau tidak salah Rp3,8 triliun sebagai uang muka supaya kita mendapatkan vaksin tersebut," ujar Terawan saat rapat kerja dengan Komisi IX, Kamis (27/8/2020).
Kemenkes, kata Terawan, akan mengajukan anggaran untuk uang muka agar mendapatkan jaminan pengadaan vaknsin di 2020 hingga mulai dilaksanakan vaksinasi pada 2021. Terkait anggaran uang muka vaksin COVID-19 itu, Terawan mengaku juga sudah menyampaikannya dalam rapat koordinasi menteri.
"Anggaran yang akan kami ajukan untuk uang muka atau uang jaminan pengadaan vaksin baik di 2020 kesiapannya maupun 2021 saat akan mulai dilaksanakan vaksinasi sambil menunggu uji klinis vaksin fase tiga," kata dia.