Apa Kepanjangan dari Kidal dan Anggapan Orang Soal Tangan Kiri

ERA.id - Di Indonesia, budaya membentuk persepsi kita soal tangan kiri. Orang yang memakai tangan kiri saat bermain gitar atau menulis misalnya, disebut kidal. Itu singkatan, kepanjangannya adalah kiri dari lahir.

Tangan dan hal berbau "kiri" dianggap sebagai hal yang tabu dan tak boleh dilakukan. Misal, dalam memberi sesuatu memakai tangan kiri, dianggap tidak sopan dan masih banyak lagi anggapan menyimpan tentang kiri.

Seperti di India misalnya, memberikan benda di India memakai tangan kiri membuat orang bisa marah dan enggan menerima pemberianmu. Alasannya, tangan kiri berhubungan dengan kebersihan pribadi termasuk melepas sepatu.

Berbeda dengan di Indonesia, di belahan dunia lainnya, orang-orang kidal atau orang yang memakai tangan kiri dalam kesehariannya, memulai gerkaan pada 13 Agustus yang dinamai Hari Kidal Internasional.

Perayaan ini pada awalnya dimulai pada tahun 1976, oleh Dean R. Campbell, pendiri Lefthanders International, Inc. Seperti namanya, hari tersebut digunakan untuk mempromosikan kesadaran akan ketidaknyamanan yang dialami oleh orang kidal dalam dunia yang didominasi oleh orang dominan tangan kanan.

Pada hari tersebut, semua orang memperingati keunikan dan perbedaan yang dimiliki oleh mereka yang mendominasi 7-10 persen populasi dunia. Ribuan orang kidal dalam masa sekarang, harus beradaptasi untuk menggunakan peralatan dan objek yang dibuat untuk orang dominan tangan kanan.

Dominasi tangan kanan inilah yang berusaha mereka imbangi. Sebab, ya, itu tadi, orang kidal masih dianggap menyimpang dalam beberapa aktivitasnya. Padahal, menjadi orang kidal tidaklah salah.

Poster simbol kiri / pedro alcocer (Twitter)

Aktivitas politik

Dalam politik, istilah "kiri" biasanya dianggap sebagai sesuatu hal yang buruk. Menentang agama, menetang kebiasaan, menentang budaya yang sudah diturunkan.

Dalam wacana politik internasional, kelompok "kiri" biasanya dihubungkan dengan aliran sosialis atau demokrasi sosial. Kelompok oposisi atau lawan dari sayap kanan alias koalisi.

Istilah itu terbentuk karena pengaturan tempat duduk legislatif pada masa Revolusi Prancis. Saat itu, kaum republik yang menentang Ancien Régime biasanya disebut sebagai kelompok kiri karena mereka duduk di sisi kiri dari dewan legislatif.

Dalam politik, sayap kanan kerap dikaitkan kepada segmen spektrum politik yang biasanya dihubungkan dengan konservatisme, liberalisme klasik, kelompok kanan agama, atau sekadar lawan dari politik sayap kiri.

Dalam konteks tertentu, istilah sayap kanan juga bisa mencakup nasionalisme otoriter, namun hal itu biasanya lebih merupakan bagian dari ekstrem kanan.

Pada awalnya juga, simbol tangan kiri diartikan sebagai orang yang sangat kuat dan kritis, radikal, anti-kemapanan, progresif dan lain-lain. Hingga akhirnya, konstruksi sosial membentuk paradigma manusia di lingkungan pendidikan dan politik pada umumnya, bahwa kiri adalah sikap menentang status quo.