Makna "Wake Me Up When September Ends" dari Green Day
ERA.id - Saat masuk bulan September, banyak orang-orang yang mengaitkannya dengan lagu "Wake Me Up When September Ends" dari Green Day. Sebenarnya, apa sih makna dari lagu itu?
Vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong menulis lirik "Wake Me Up When September Ends" untuk ayahnya yang meninggal karena kanker pada 1 September 1982.
Dilansir dari Y101FM, menurut Billie, saat ayahnya meninggal karena kanker, Billie baru berusia 10 tahun. Di pemakaman ayahnya, Billie menangis, berlari pulang dan mengunci diri di kamarnya.
Ketika ibunya pulang dan mengetuk pintu kamar Billie, Billie hanya berkata, "wake me up when September ends; yang artinya bangunkan aku saat September berakhir," itulah judulnya.
Dalam "Wake Me Up When September Ends" ini, Billie mengungkapkan perasaannya tentang ayahnya, namun bukan itu satu-satunya makna. Bagi kebanyakan orang Amerika, bulan September dikaitkan dengan serangan teroris 9/11 tahun 2001.
Banyak orang telah kehilangan orang yang mereka cintai, karena tragedi itu dan September (yang muncul di album sebagai trek 11) tidak hanya terkait dengan kematian ayah Billie, tetapi juga untuk keluarga para korban 9/11, dan rasa sakit karena kehilangan orang yang dicintai secara umum.
Ini adalah lagu kebijaksanaan dan penerimaan. "Drenched in my pain again, becoming who we are; yang diterjemahkan secara bebas yakni tenggelam dalam sakit, membuat kita mengenali diri sendiri" - realisasi fakta bahwa semua yang kita alami, semua rasa sakit dan kehilangan, semua kesulitan yang kita temui di sepanjang jalan, dimaksudkan untuk membuat kita lebih kuat dan membentuk kepribadian kita.
Dalam video untuk lagu ini, Billie dan Green Day menunjukkan pasangan muda terpisah karena keadaan. Ini menunjukkan pandangan sutradara tentang lagu tersebut: Kita harus menghargai orang yang kita cintai dan jangan pernah meremehkannya, karena mereka dapat diambil dari kita kapan saja.