PDIP Rekomendasikan Eri Cahyadi Jadi 'Pengganti' Risma di Pilkada Surabaya
ERA.id - PDI Perjuangan akhirnya mengumumkan pasangan calon wali kota-wakil wali kota Surabaya yang bakal menggantikan Tri Rismaharini lima tahun mendatang. Pengumuman disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ketika pengumuman gelombang kelima bakal calon kepala daerah melalui telekonferensi. Kota Surabaya menjadi penutup pengumuman hari ini (2/9/2020).
"Rekomendasi kota surabaya diberikan kepada Eri Cahyadi dengan Armuji sebagai calon wali kota dan wakil wali kota periode 2020-2025. Merdeka!" ujar Puan melalui telekonferensi di Youtube PDIP, Rabu (2/9/2020).
Lalu siapa Eri Cahyadi dan Armaji yang mendapatkan rekomendasi dari partai berlambang banteng tersebut? Eri Cahyadi diketahui merupakan Kepala Bappeko Kota Surabaya. Eri disebut merupakan calon yang didukung Wali Kota Surabaya dua periode Tri Rismaharini. Sementara Armaji merupakan anggota DPRD Surabaya Fraksi PDIP.
Dengan diumumkannya calon kepala daerah Kota Surabaya, Puan meminta DPD PDIP Jawa Timur dan DPC PDIP Kota Surabaya untuk melakukan konsolidasi. PDIP menargetkan agar Kota Surabaya kembali diduduki oleh calon yang diusung partai banteng itu. Puan mengaharapan dengan diumumkannya pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, jajaran DPD dan DPC Surabaya bisa memenangkan Kota Surabya untuk PDIP
"Kami harapkan seluruh jajaran DPD dan DPC Kota Surabaya bisa koordinasi dan konsolidasi seluruh jajaran supaya bisa memenangkan kota surabaya untuk PDIP," kata Puan.
Sebelumnya, PDIP sempat menunda pengumuman calon wali kota Surabaya yang akan diusungnya. Pengumuman yang sebenarnya dilakukan pada pekan lalu ini tertunda karena disebut-sebut adanya gangguan teknis.
"Puncak pengumuman calon dilakukan dalam Rapat DPP PDI Perjuangan yang dinyatakan terbuka untuk umum dan dilakukan secara daring pada pukul 14.00 WIB," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya.
Adapun alasan menjadikan kota pahlawan ini sebagai puncak pengumuman calon kepala daerah karena PDIP menempatkan Surabaya sebagai panggung politik utama setelah Jakarta.
Menurut Hasto, Surabaya bukan hanya menjadi kota terbesar kedua di Indonesia tapi juga menjadi kota yang memiliki deretan prestasi.
"Surabaya sangat layak ditempatkan sebagai puncak pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan karena di kota inilah semangat nasionalisme dan patriotisme tumbuh subur," ujarnya.