PDIP Tak Pernah Beri Rekomendasi untuk Puti Guntur Gantikan Risma

ERA.id - Beberapa hari sebelum PDI Perjuangan mengumumkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang bakal menggantikan Tri Rismaharini, beredar sepucuk surat rekomendasi PDIP untuk mengusung Puti Guntur dan Lilik Arijanto memimpin Surabaya lima tahun mendatang.

Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu, tertulis:

Yang bertandangan di bawah ini ketua partai, Pimpinan Partai Politik Tingkat Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Berdasarkan usulan Pimpinan Partai Politik Jawa Timur memberikan persetujuan pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya.

Nama Calon Wali Kota: Puti Guntur Soekarno

Nama Calon Wakil Wali Kota: Lilik Arijanto S.T, M.T

Sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kota Surabaya.

Demikian keputusan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Setelah ditelusuri, SK yang bertanda tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto itu ternyata tidak benar. Hal itu dikabarkan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto.

Untuk diketahui, PDI Perjuangan sudah mengumumkan pasangan calon wali kota-wakil wali kota Surabaya yang bakal menggantikan Tri Rismaharini lima tahun mendatang. Pengumuman disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ketika pengumuman gelombang kelima bakal calon kepala daerah melalui telekonferensi. 

"Rekomendasi kota surabaya diberikan kepada Eri Cahyadi dengan Armuji sebagai calon wali kota dan wakil wali kota periode 2020-2025. Merdeka!" ujar Puan melalui telekonferensi di Youtube PDIP, Rabu (2/9).

Lalu siapa Eri Cahyadi dan Armaji yang mendapatkan rekomendasi dari partai berlambang banteng tersebut? Eri Cahyadi diketahui merupakan Kepala Bappeko Kota Surabaya. Eri disebut merupakan calon yang didukung Wali Kota Surabaya dua periode Tri Rismaharini. Sementara Armaji merupakan anggota DPRD Surabaya Fraksi PDIP.

Dengan diumumkannya calon kepala daerah Kota Surabaya, Puan meminta DPD PDIP Jawa Timur dan DPC PDIP Kota Surabaya untuk melakukan konsolidasi. PDIP menargetkan agar Kota Surabaya kembali diduduki oleh calon yang diusung partai banteng itu. Puan mengaharapan dengan diumumkannya pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, jajaran DPD dan DPC Surabaya bisa memenangkan Kota Surabya untuk PDIP

"Kami harapkan seluruh jajaran DPD dan DPC Kota Surabaya bisa koordinasi dan konsolidasi seluruh jajaran supaya bisa memenangkan kota surabaya untuk PDIP," kata Puan.

Sebelumnya, PDIP sempat menunda pengumuman calon wali kota Surabaya yang akan diusungnya. Pengumuman ini tertunda karena disebut-sebut adanya gangguan teknis.