Menteri Agama 'Salahkan' Tjahjo Kumolo Karena Publikasikan 'Radikalisme Good Looking'
ERA.id - Komisi VIII DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi untuk membahas anggaran Kementerian Agama. Namun, dari meja pimpinan Komisi VIII justru mencecar soal pernyataan Menag terkait 'radikalisme good looking'
Menanggapi hal tersebut, Menag Fachrul Razi meluruskan soal ucapan tersebut muncul di acara Kementerian PAN-RB, bukan Kementerian Agama. Selain itu, dia juga mengaku tak tahu kalau acara tersebut untuk konsumsi publik.
"Perlu saya garis bawahi, saya mohon maaf tidak tahu itu menjadi konsumsi publik, saya kira itu internal ASN," ujar Fachrul di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Fachrul mengatakan, jika dia mengetahui acara tersebut untuk publik, tentu akan menggunakan bahasa yang berbeda dengan substansi yang sama. Atas kejadian itu, Fachrul sempat menegur Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo karena tak memberitahunya bahwa acara bertema "ASN No Radikalisme" itu ditujukan untuk publik. Meski demikian, dia mengaku salah sudah mengucapkan hal tersebut.
"Jadi kembali, satu mungkin salah di saya karena saya tidak tahu bahwa ini forum publik. Saya berbicara pada internal ASN, saya menggaris bawahi itu," katanya
"Tapi saya menegur Menteri nggak boleh lagi lah, sudah terlanjur ngomong, saya bilang 'gimana pak menteri PAN-RB, saya kira internal kok ditayangin gitu'. Tapi ya salah saya, mustinya saya punya kewaspadaan itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengaku terhadap pernyataan Fachrul Razi yang kerap menimbulkan kegaduhan. Mulai dari pernyataan soal celana cingkrang hingga institusi pemerintah yang berpeluang disusupi paham radikal melalui anak yang good looking.
"Mulai dari larangan cadar, celana cingkrang dan terbaru ungkapan Menteri Agama, yaitu institusi pemerintah memiliki banyak peluang untuk disusupi paham radikal yang diawali mengirimkan anak good looking untuk mendapatkan simpati, seperti anak yang menguasai bahsa arab dan hapal Alquran," kata Yandri.
Yandri menilai pernyataan Menag Fachrul Razi terkait paham radikalisme yang dapat disusupi melalui anak good looking serta pandai Alquran sangat tidak bijak. Ia menyampaikan banyak pihak yang protes terhadap ucapan tersebut.