Terkuak Sudah Isi Kelereng yang Dipertanyakan Selama Ini
ERA.id -Apa sih isi kelereng itu? Sewaktu kecil, kita kerap bertanya seperti itu saat bermain gundu. Soal sejarah, ternyata kelereng telah dikenal manusia sebelum Masehi dimulai.
Di Mesir, pada tahun 3000 SM, kelereng mulai dibuat dari batu atau tanah liat. Kelereng tertua koleksi The British Museum di London berasal dari tahun 2000-1700 SM. Kelereng tersebut ditemukan di Kreta pada situs Minoan of Petsofa.
Proses pembuatannya pun masih secara manual menggunakan keahlian tangan. Kemudian dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi dan inovasi yang merevolusi proses industri, kelereng dicetak dengan menggunakan mesin-mesin canggih yang otomatis.
Proses modernnya dimulai dari Jerman sekira tahun 1864 dengan memakai bahan baku kaca. Pada era tersebut, kelereng dianggap hampir setara nilainya dengan mutiara.
Selanjutnya, sekisar tahun 1902, Martin Christensen membuat konstruksi mesin untuk dapat memproduksi kelereng dengan lebih cepat. Kemudian dalam kurun waktu tahun 1920an hingga 1930an, industri pembuatan kelereng di wilayah Eropa semakin pesat.
Kini akhirnya para teknisi mesin di pabrik-pabrik pembuatan kelereng semakin dapat menyempurnakan kinerja mesin-mesin produksinya agar lebih bisa efisien, berkapasitas besar, dan juga semakin bekerja otomatis.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi kelereng terdiri dari: pasir, silika, soda kapur, dan bahan padat lain dan bukan plastik, sebagai pigmen warna dan dekorasi di dalamnya. Soda kapur yang merupakan campuran dari kalsium hidroksida dengan natrium/kalium hidroksida dipakai untuk menyerap karbondioksida pada proses peleburannya.
Selain bahan tersebut, kelereng juga ada yang dibuat dari bahan cullet atau memakai scrup glass. Proses pembuatan kelereng terdiri dari empat tahapan yaitu: pelelehan/peleburan bahan, proses injeksi, pemotongan atau pembentukan, dan tahap penyortiran.
Pada tahap pelelehan, bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam tangki yang kemudian dipanaskan hingga suhu mencapai 1.200 derajat Celcius. Proses ini berlangsung sekitar 28 jam.
Kemudian dilanjutkan pada tahap ke dua yaitu injeksi. Campuran bahan yang telah melebur seperti lava, kemudian dialirkan pada tangki lain untuk disuntikkan dengan bahan pigmen lain, sehingga adonan kelereng menjadi warna-warni.
Tahap ketiga adalah pemotongan dan pembentukan. Cairan kental kelereng yang berupa gumpalan kaca dialirkan pada sebuah metal berjalan dan dipotong-potong secara otomatis pada ukuran tertentu (misalnya 2 senti).
Selanjutnya kubus-kubus kaca tersebut dialirkan pada mesin pembentuk bola sehingga produk akhir yang keluar adalah bola-bola kelereng yang telah jadi. Untuk menjaga kualitas, maka diperlukan juga kegiatan penyortiran terhadap kelereng-kelereng yang bentuknya tidak sempurna.