Penampakan Langit San Fransisco Berubah Kemerahan Seperti di Planet Mars, Ini Penyebabnya

ERA.id - Asap tebal akibat kebakaran di hutan California, Amerika Serikat, mengubah warna langit di sejumlah kawasan tepi barat San Fransisco menjadi muram kemerahan, Rabu (9/9/2020).

Seperti diberitakan CNN, 2,2 juta are lahan di California tengah terbakar hebat. Pada Rabu, api juga dikabarkan menyambar 24 pohon berukuran besar di kawasan tersebut. Saat ini asap pekat tertiup angin ke daerah San Francisco, Oakland, dan Berkeley, sementara abu turun dari langit.

"Asap dan abu yang semakin tebal akibat kebakaran hutan (di California) bakal menghambat sinar matahari, sehingga langit seakan sedang berada dalam masa kiamat," kata meteorolog CNN Judson Jones.

Dampak kobaran api di kawasan Creek dan North Complex dikabarkan bisa terasakan dari Salem dan Oregon yang berjarak 321,8 kilometer. Akibatnya, kualitas udara di California berada dalam kondisi buruk selama 25 hari berturut-turut, seperti dikatakan Erin DeMerritt, juru bicara Kantor Manajemen Kualitas Udara di Bay Area.

Berubahnya nuansa langit di pagi hari menjadi oranye kemerahan diakibatkan oleh partikel asap dan abu yang membiaskan sinar matahari.

Partikel tersebut menutup gelombang pendek dari cahaya biru dan hijau sehingga tidak terlihat oleh mata manusia. Akibatnya, hanya gelombang cahaya merah dan kuning saja yang bisa mencapai mata manusia, menimbulkan efek "horor" seakan California berada di Planet Mars.

Langit di kawasan San Fransisco (CNN)

Seorang pakar lingkungan, Peter Gleick, yang tinggal di kawasan utara California sejak 1978 mengaku tidak pernah melihat fenomena langit memerah seperti yang terjadi saat ini.

"Seakan saat ini baru tengah malam, padahal (sudah pukul 10:15 pagi). Namun, alih-alih langit berwarna hitam pekat, yang saya lihat adalah langit yang memerah," kata Gleick.

Gleick, yang mendirikan pusat riset independen Pacific Institute di Oakland, telah menjadi peneliti lingkungan selama 35 tahun. Ia meyakini apa yang terlihat di luar jendela rumahnya adalah tanda-tanda perubahan iklim.

"Perubahan iklim jelas-jelas mempengaruhi adanya kebakaran hutan, cuaca yang makin panas, kekeringan, pepohonan yang meranggas, dan fenomena cuaca ekstrim lainnya," kata Gleick.