41 TKA Dikontrak Kerjakan Percepatan Pembangunan PLTU Sumatera
ERA.id - Sebanyak 41 tenaga kerja asing (TKA), Jumat siang tiba di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, melalui Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya. Mereka akan bekerja untuk mendukung percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3-4 berkapasitas 2x200 Megawatt di daerah ini.
Sebelumnya pada Jumat (28/8) lalu, sebanyak 39 TKA juga sudah tiba ke daerah ini, guna mempercepat pembangunan PLTU 3-4 Nagan Raya, sebagai salah satu sumber energi listrik di Pulau Sumatera.
"Kita harapkan dengan kedatangan puluhan TKA ini, pembangunan PLTU 3-4 di Nagan Raya dapat selesai sesuai dengan target yang sudah ditentukan pada tahun 2024 mendatang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Rahmatullah di Suka Makmue dikutip dari Antara, Sabtu (12/9/2020).
Menurutnya, para TKA tersebut sebelumnya tiba ke Tanah Air melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten pada Rabu (9/9) lalu.
Dari keseluruhan TKA yang datang tersebut, kata dia, para TKA ini memiliki berbagai keahlian yang dapat mendukung pembangunan PLTU 3-4 Nagan Raya seperti tenaga teknik sipil, teknik mesin, serta memiliki berbagai keahlian khusus lainnya.
Rahmatullah juga memastikan para TKA yang tiba tersebut juga sudah mengantongi izin kerja secara resmi dari pemerintah, sehingga aktivitasnya sudah sah secara aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Meski sudah mengantongi izin bekerja, namun para TKA untuk sementara masih dilakukan karantina di lokasi proyek di kawasan Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Pihaknya bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Nagan Raya, Aceh, juga masih menunggu terbitnya hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Balitbangkes Aceh, setelah ke-41 TKA yang baru tiba tersebut dilakukan tes usap oleh GTPP setempat di Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya.
"Nanti setelah semua TKA ini hasil PCR nya terbit dan dinyatakan sehat, barulah diperbolehkan bekerja," kata Rahmatullah.