Tidak PSBB, Bogor Penuhi Dua Pekan Pembatasan Sosial Berskala Mikro

ERA.id - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan Pemerintah Kota Bogor berupaya cermat dan bijak dalam menyikapi situasi pandemi COVID-19 saat ini untuk menjaga keseimbangan antara aspek kesehatan warga dan kegiatan ekonomi.

"(Dalam) situasi saat ini, (kami) harus benar-benar cermat dan tepat menyikapinya dengan pertimbangan secara menyeluruh," kata Dedie A Rachim di Kota Bogor, Sabtu (12/9/2020), seperti dilansir Antara.

Menurut Dedie A Rachim, pandemi COVID-19 harus diakui memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat, tapi faktor kesehatan diselamatkan dan faktor ekonomi juga harus dijaga, sehingga harus ada keseimbangan.

Dedie menjelaskan dalam menjaga keseimbangan tersebut Pemerintah Kota Bogor menerapkan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) mulai 29 Agustus hingga 11 September dan diperpanjang lagi sampai 14 September 2020.

Pada penerapan PSBMK ini Pemeritah Kota Bogor agak mengetatkan aktivitas masyarakat tapi hanya pada malam hari, sasarannya untuk menekan angka penularan COVID-19.

"Sektor usaha juga agak diketatkan tapi tidak ditutup, hanya dibatasi jam operasionalnya saja sampai pukul 18:00 WIB," katanya.

Sebelumnya, seperti disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto pada 5 Agustus lalu, indikator perekonomian menunjukkan dinamika akibat relaksasi PSBB. Indikator yang mengalami perubahan positif adalah transportasi udara internasional yakni meningkat 54,70 persen (MoM) pada Juni 2020, dan bahkan transportasi udara domestik naik tinggi 791,38 persen (MoM) pada Juni 2020 dari bulan sebelumnya.

Peningkatan transportasi udara domestik ini disebabkan sudah banyaknya perjalanan dari satu provinsi ke provinsi lain setelah adanya pelonggaran PSBB. "Kalau dibandingkan dengan kondisi normal, jumlahnya masih turun cukup tajam," katanya.