Habis Gelap Terbitlah Pemberantasan Korupsi

Jakarta, era.id - Dokter mengizinkan penyidik senior KPK Novel Baswedan untuk pulang dan menjalani rawat jalan di Indonesia. Novel dirawat di Singapura selama 10 bulan untuk menyembuhkan kedua matanya yang disiram air keras oleh orang tak dikenal. 

Serangkaian tindakan medis yang ditangani sejumlah dokter ahli bedah mata, harus dijalani Novel supaya matanya pulih dari kebutaan. Meski kondisi yang seperti itu, semangat Novel untuk memberantas kasus korupsi tak pernah padam. Dia tetap ingin memberantas korupsi.

"Ketika Novel Baswedan diserang yang kami ingat betul, ketika keluar dari RS dia masih tersenyum dan melambaikan tangan kepada publik. Itu sangat berarti bagi pegawai KPK, kalau Novel ingin memberikan pesan bahwa kerja kita harus terus berjalan dalam upaya pemberantasan korupsi," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (21/2/2018).

Melalui Febri, Novel menyampaikan, proses pemberantasan korupsi harus terus berjalan dan tidak boleh melambat meski ada teror seperti itu. Sekembalinya Novel dari perawatannya di Singapura, pimpinan KPK pun akan memberikan sambutan yang hangat dan menjemputnya di bandara. Sedangkan, karyawan lainnya akan mempersiapkan penyambutannya di KPK.

Mata Novel yang Tak Lagi Sempurna

Meski operasi mata dijalani Novel berjalan dengan lancar, bukan berarti kedua matanya mampu melihat dengan sempurna. Untuk sementara waktu, Novel hanya bisa melihat dengan salah satu matanya. Itu pun dengan bantuan lensa tambahan. Sedangkan satu bola mata lainnya masih harus menjalani operasi tambahan.

"Selaput tipis di mata kiri sudah tumbuh secara merata. Apalagi setelah dilakukan operasi tambahan kemarin, di mana selaput tipis dipindahkan dari pinggir ke bagian tengah mata," kata Febri.

Diperkirakan, tanggal 18 April nanti Novel akan menjalani operasi tahap dua. Dalam operasi tahap kedua itu, akan dilakukan proses pemasangan kornea yang artifisial agar Novel dapat kembali melihat.

"Yang perlu kami sampaikan adalah Novel akan datang ke kantor KPK masih dalam kondisi membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk menunggu operasi tahap kedua. Masih ada perawatan lebih lanjut yang dilakukan," lanjut Febri.

Ada pesan tersirat dari serangkaian peristiwa yang telah dijalani Novel untuk upaya pemulihannya. Febri mengatakan, Novel ingin meyampaikan pesan kepada seluruh pihak dan instansi terkait untuk tidak menyerah dan berhenti dalam melakukan pemberantasan kasus korupsi.

"Novel akan menyampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemberantasan korupsi bahwa kita tidak boleh berhenti atau melambat dalam melakukan proses pemberantasan korupsi meskipun ada teror seperti itu. Jadi, semoga kita harap doanya dan bisa berjalan lebih baik di KPK," kata Febri.

(Infografis: era.id)

Tag: novel baswedan kpk