PAN Tegaskan Tak Mau Politik SARA
Dalam penentuan bacaleg, PAN mengajukan tiga hal yang menjadi kriteria untuk maju bursa pemilu legislatif 2019. Ketiga hal tersebut adalah kapasitas integritas, kompetensi, dan kesesuaian dengan daerah asal.
"Saya tidak mau pileg ini pakai SARA, tidak pakai begitu-begitu. Kita ingin yang betul-betul politik kebangsaan,” papar Zulkifli.
Politikus yang juga menjabat ketua MPR itu menyebutkan, permasalahan yang ada di negeri ini tidak dapat diselesaikan hanya dengan lembaga hukum, KPK, atau DPR. Kebersamaan masyarakat luas juga penting untuk menyelesaikan konflik di negara ini.
"Kami dari internal 30 persen dan eksternal 70 persen (yang diterima bacaleg), yaitu masyarakat yang ingin memperbaiki negerinya, yang ingin memajukan negerinya," jelas Zulkifli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/11/2017).
Sementara itu, Zulkifli menyatakan tidak terlalu mempermasalahkan nomor urut pemilihan. Menurutnya, yang terpenting adalah bacaleg dipilih berdasarkan suara terbanyak dan dilihat dari jejak karirnya yang bernilai politik nasionalis.
Hingga saat ini sudah lebih dari 400 bacaleg yang mendaftar ke PAN. Terkait mahar, Zulkifli menyebut PAN tidak memakai mahar politik untuk seleksi bacaleg.
“Justru kita bantu fasilitasi dengan mencarikan pendukung-pendukung di daerahnya yang ingin memajukan daerah. Mana ada orang bayar sekarang, itu tidak boleh,” tutupnya.