Imbas Demonstrasi: TransJakarta Hentikan Operasional, MRT Cuma Layani Lebak Bulus-Blok M
ERA.id - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) memutuskan untuk menghentikan operasional layanan di seluruh koridor pengangkutan penumpang imbas aksi tolak Undang-Undang Cipta Kerja di sejumlah kawasan di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
"Sehubungan dengan semakin memanasnya situasi demonstrasi hari ini, TransJakarta memberhentikan seluruh layananya mulai pukul 16.30 WIB sore ini," ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo melalui keterangan tertulis, Kamis (8/10/2020).
Adapun sejumlah operasional yang dihentikan semetara antara lain operasional koridor, non-koridor, layanan petugas kesehatan, layanan khusus bantuan sosial bagi warga, dan mikrotrans.
Nadia mengatakan langkah tersebut diambil sebagai antisipasi untuk menjaga keamanan seluruh pelanggan, petugas layanan, dan asset milik operator. Dia juga mengimbau agar warga DKI Jakarta tetap berhati-hati dan mengedepankan keselamatan diri.
"TransJakarta mengimbau seluruh pelanggan untuk berhati-hati dan waspada, mengedepankan keselamatan diri dan keluarga," katanya.
Selama terjadi pergerakan demonstrasi, sebanyak 25 unit bus TransJakarta berikut penumpang di dalamnya sempat terkepung oleh massa aksi. Namun, Nadia memastikan seluruh penumpang di dalam 25 bus yang terkepung demonstran di sejumlah koridor lintasan telah dievakuasi dalam kondisi selamat.
"Bus dan pelanggan di dalam seluruhnya berada dalam kondisi aman dan selamat. Tidak ada korban dan kerusakan bus," katanya.
MRT Cuma Layani Rute Lebak Bulus-Blok M
Berbeda dengan TransJakarta yang menghentikan seluruh operasional bus, PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mengumumkan hanya melayani rute Lebak Bulus hingga Stasiun Blok M.
"Dengan mempertimbangkan situasi keamanan terkini, MRT Jakarta saat ini hanya beroperasi dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Blok M BCA sambil menunggu perkembangan situasi keamanan lebih lanjut," kata Sekretaris Perusahaan Muhamad Kamaluddin, dalam pesan singkatnya di Jakarta, Kamis.
Hal itu, kata Sekretaris Perusahaan Muhamad Kamaluddin, karena situasi di area stasiun bawah tanah di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin tidak kondusif dan sukar diprediksi.
Dengan demikian, Stasiun Bundaran HI, Stasiun Dukuh Atas BNI, Stasiun Setiabudi Astra, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Istora Mandiri, Stasiun Senayan dan ASEAN untuk sementara ditutup.
"Headway atau selang antar keberangkatan kereta tetap setiap 10 menit," ujar Kamaluddin.
Bahkan, massa yang terdiri dari mahasiswa dan siswa sekolah atas, dilaporkan bentrok dengan aparat kepolisian di sekitar Museum Gajah Jalan Medan Merdeka Barat.
Massa yang berhasil dipukul mundur, bentrok lagi di Bundaran Patung Arjuna Widjaja, bahkan satu pos polisi di dekat Patung Kuda dibakar oleh massa.
Massa kembali dipukul mundur ke arah Medan Merdeka Selatan, namun tak lama massa kembali dipukul mundur ke arah Stasiun Gambir, namun berhasil ditahan oleh barikade yang dijejerkan oleh massa di depan Istana Wakil Presiden.
Saat massa kembali maju ke arah patung Arjuna Widjaja, terjadi insiden pelemparan batu ke Gedung Balai Kota Jakarta, sedikitnya tiga unit kendaraan mobil menjadi korban pelemparan.
Pantauan di lokasi, banyak demonstran yang dievakuasi oleh mobil ambulans karena terpapar gas air mata yang ditembakkan aparat, bahkan satu mobil diisi beberapa orang. Sementara sisanya dievakuasi menggunakan sepeda motor.
Dari bentrokan di sekitar kawasan Monas tersebut, Gedung Kementerian ESDM juga dirusak dibakar massa, halte TransJakarta Bundaran Hotel Indonesia dan Sarinah juga dibakar massa tak dikenal.
Seperti diketahui, sejumlah elemen masyarakat, mahasiswa dan buruh menggelar aksi penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI pada sejumlah lokasi di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia sejak Senin pekan ini.