Italia Kembali Menutup Bioskop, Dikhawatirkan Hingga Natal

ERA.id - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Minggu (25/10) waktu setempat mengumumkan langkah-langkah baru pencegahan persebaran COVID-19 setelah strategi penguncian total (total lockdown) gagal. Salah satu langkah berikutnya adalah menutup bioskop di negara itu mulai Senin ini hingga 24 November, demikian dilansir Variety.

Langkah-langkah baru yang diumumkan pada hari Minggu juga melibatkan penutupan bioskop live, ruang permainan, dan pusat kebugaran. Sementara bar dan restoran harus tutup setelah pukul 18:00 serta jam malam juga akan diberlakukan.

Meski keputusan telah ditetapkan, organisasi peserta pameran di negara itu, ANEC segera memprotes penutupan paksa bioskop serta mengeluarkan surat terbuka kepada perdana menteri.

Surat tersebut secara garis besar menyatakan ketidaksetujuan mereka dan menggarisbawahi soal dampak yang menghancurkan untuk bisnis mereka dari langkah pemerintah.

Italia adalah negara Eropa yang paling terpukul oleh pandemi dan yang pertama melakukan isolasi pada Maret. Italia sebelumnya telah bangkit kembali dan menjadi tuan rumah Festival Film Venesia pada September, festival besar pertama yang diadakan secara fisik.

Bioskop sendiri sudah sempat dibuka sejak 15 Juni lalu, dengan kursi antar penonton diberi jarak aman satu sama lain. Namun, bioskop di Italia juga berjuang untuk mendapatkan lebih dari 25 persen penonton, karena kelangkaan judul film Hollywood setelah "Tenet" pada September.

Judul terlaris akhir pekan ini adalah drama remaja Italia "Sul Più Bello," film thriller fiksi ilmiah Gerard Butler "Greenland", dan film dark comedy lokal "The Predator" oleh Pietro Castellitto, pemenang hadiah festival Venesia baru-baru ini.

Saat ini ketakutan besar bagi industri hiburan Italia adalah bahwa penutupan bioskop saat ini dapat diperpanjang hingga musim Natal yang diharapkan oleh industri Italia dapat menjadi titik balik. Dalam surat terbuka mereka kepada Giuseppe Conte, ANEC mnyatakan bahwa perpanjangan pembatasan sosial di atas 24 November nanti bisa berarti "hukuman mati bagi seluruh sektor pameran Italia."

Sementara itu, Conte mencoba untuk menenangkan ketakutan tersebut dengan mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk menerapkan pembatasan sekarang dengan harapan meratakan kurva dalam beberapa minggu ke depan untuk membuat Natal yang lebih "tenang".