Dekat dari Makassar, Liburan ke Pulau Pannikiang Barru Yuk!
ERA.id - Masa libur panjang menyambut hari perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, yang jatuh pada tanggal 28-30 Oktober 2020, tentunya akan dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengisi masa liburannya.
Masyarakat hampir pasti mengunjungi lokasi wisata yang ada di daerahnya masing-masing. Terkhusus bagi masyarakat Makassar dan sekitarnya, berwisata ke Pulau Pannikiang, di Kabupaten Barru, bisa jadi destinasi menarik.
Sebab, Barru yang dijuluki kota bersahaja ini memiliki beragam lokasi wisata alam yang bisa dipilih dalam berwisata bersama keluarga tercinta.
Perjalanan dari Kota Makassar sampai ke Kabupaten Barru, makan waktu 3-4 jam. Saat sampai di Desa Madello, Kecamatan Balusu, pengunjung wajib lagi naik kapal mesin kecil untuk menuju Pulau Pannikiang. Sekiranya, makan waktu 30 menit. Disarankan, pengunjung berangkat pagi hari.
Omong-omong, Pulau Pannikiang merupakan destinasi wisata yang dimiliki Kabupaten Barru yang. Ia tak kalah indah dari pulau yang ada di Provinsi Sulsel yang lain. Pasir di Pulau Pannikiang itu putih. Air lautnya juga hijau jernih. Orang-orang yang mau ke sana, bisa menyelam dan melihat keindahan bawah laut Pannikiang. Pokoknya, sepengamatan era.id di lokasi, penulis seperti tinggal di perkampungan yang tentram dan damai.
Sesuai namanya, Pulau Pannikiang diartikan sebagai pulau kelelawar. Pannikiang, dalam bahasa Bugis, artinya kelelawar. Benar saja, di Pulau Pannikiang, ada 3 jenis kelelawar dengan ukuran tubuh yang tentunya berbeda.
Jika ke sana, Anda bisa melihat ribuan bahkan ratusan ribu kelelawar bergelantungan di pohon mangrove. Pokoknya, kelelawar itu sudah seperti daun dari pohon itu sendiri.
Pohon mangrove? Ya, di Pulau Pannikiang, wisatawan bisa juga loh mengelilingi hutan lindung bagi 17 jenis pohon mangrove sekaligus menjadi hunian asli bagi kelelawar dan burung bangau untuk berkembang biak.
"Wajib bagi wisatawan memakai masker serta cuci tangan sebelum memasuki kawasan pulau pannikiang. Ini berlaku bagi seluruh wisatawan baik dari dalam maupun luar Kabupaten Barru," terang Kepala Dusun Pulau Pannikiang di Desa Madello Kecamatan Balusu, Takkalasi, Zulkifli, Rabu (28/10/2020).
Zulkifli mengaku tidak membatasi jumlah pengunjung. Wlaau begitu, protokol kesehatan haruslah tetap dijalankan. Seperti wajib membawa handsanitizer. "Karena pulau ini berpenduduk juga, pengunjung wajib membawa handsanitizer karena digunakan saat bersantap masakan ikan segar yang kami sediakan sesuai pesanan wisatawan."
Rencananya, pemerintah Desa Madello didampingi Dinas Pariwisata Kabupaten Barru akan memberlakukan tarif bagi wisawatan yang ingin berkunjung ke Pulau Pannikiang.
Tarif tersebut bertujuan memberikan pemasukan bagi dusun, desa dan juga pemda setempat. Tarifnya itu berkisar Rp.10 ribu per orang, Rp3 ribu untuk penjaga (pengelola), Rp2.500 sebagai pendapatan desa, Rp.2.500 untuk perawatan fasilitas dan infrastuktur pulau, serta Rp.2.000 masuk ke kas daerah.