Menaker: Angka Pengangguran Terendah Setelah Reformasi

Pekanbaru, era.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengklaim jumlah pengangguran di Indonesia kini terendah sepanjang sejarah reformasi pemerintahan. Dari data yang dihimpun Dhakiri, sampai awal 2018, angka pengangguran mencapai 5,5 persen. 

"Selama reformasi pemerintahan, ini adalah poin terendah," ucap Hanif Dhakiri di sela kunjungannya di Pekanbaru, seperti dilansir Antara, Selasa (27/2/2018).

Menurut Dhakiri, menurunnya pengangguran lantaran sektor pendidikan mengalami kemajuan. Sektor itu dinilai Dhakiri mampu menciptakan tenaga kerja ahli yang mampu bersaing dengan serbuan tenaga kerja asing.

Tapi yang perlu diingat, angka tersebut belum maksimal karena target pemerintah sebenarnya ada di kisaran 5 persen. Dia akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas.

Dhakiri menyebut, berkembangnya sektor informatika dan daring punya andil besar dalam mengurangi angka pengangguran. Salah satunya terkait transportasi berbasis daring yang marak di sejumlah wilayah di Indonesia. Terlepas pro-kontra soal keberadaan transportasi daring, kata Dhakiri, sektor itu terbukti mampu menyerap banyak tenaga kerja.

"Ini adalah masalah nasional. Tingginya angka pengangguran adalah masalah yang harus diselesaikan bersama," lanjutnya.

Faktor lain yang bisa menekan pengangguran adalah meningkatnya sektor usaha kreatif, misalnya Usaha Kecil Menengah (UKM). Dhakiri mencontohkan, UKM bidang konveksi dapat menyerap tenaga kerja 5-10 orang dalam satu unit produksi. Hal tersebut menjadi alternatif yang cukup ampuh mengingat banyak masyarakat fokus mencari dibandingkan menciptakan pekerjaan.

"Itu baru satu usaha. Bagaimana dengan usaha lain?" imbuhnya.

Dhakiri mengungkapkan pemerintah terus berupaya mendorong sektor kreatif agar dapat terus berkembang dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat.

Tag: jokowi