Berselancar Tanpa Iklan dengan Vero

This browser does not support the video element.

Jakarta, era.id - Masih ingat, kapan terakhir kali mengakses akun Friendstermu? Belasan tahun lalu mungkin. Kalau Path? Sudah hilang mungkin dari desktop smartphone-mu. Bagaimana dengan Facebook? Yang ini agak sulit tergeser, meski intensitasnya pasti tak sesering Instagram.

Instagram tengah merajai industri media sosial di dunia, bersama Facebook tentunya, yang memang masih terlalu tangguh untuk ditumbangkan siapa pun.

Saat ini, pengguna aktif Instagram di seluruh dunia mencapai lebih dari 800 juta. Fenomena ini tak hanya menyentuh generasi milenial, tapi hampir pengguna media sosial secara keseluruhan yang memiliki latar belakang demografi beragam.

Inovasi dan adaptasi yang dilakukan Instagram selalu mampu menarik para pengguna media sosial. Terakhir, mengadaptasi Fitur Story ala Snapchat, Instagram memungkinkan penggunanya untuk mengunggah video dan foto yang otomatis terhapus dalam waktu 24 jam.

Meski banyak dikritik, namun nyatanya langkah ini berhasil mengalihkan banyak pengguna Snapchat ke Instagram. Popularitas Instagram pun semakin meningkat setiap tahun, hingga Instagram menjadi media sosial dengan fitur pengunggah foto dan video terpopuler saat ini.

Perubahan tren media sosial

Pola peralihan pengguna media sosial selalu terjadi dalam jangka waktu tertentu. Kegagalan pengembang platform media sosial berinovasi membuat banyak pengguna akhirnya pergi.

Kini, Vero, sebuah media sosial baru muncul langsung jadi pesaing Instagram dan Facebook. Tahun 2015, seorang miliarder asal Lebanon, Ayman Hariri, anak mantan Perdana Menteri Lebanon, Rafik Hariri, bersama-sama dengan Motaz Nabulsi dan Scott Birnbaum, meluncurkan Vero sebagai jejaring media sosial terbaru.

Vero diciptakan sebagai solusi bagi pengguna media sosial yang membenci algoritma sebagaimana ditawarkan media sosial pada umumnya. Vero menawarkan penggunanya berbagai fitur yang memungkinkan mereka mengunggah materi media, mulai dari film, serial televisi, buku, video, foto hingga menandai lokasi.

Istimewanya, fitur yang ditawarkan Vero memungkinkan setiap penggunanya menentukan siapa saja yang dapat menikmati materi media unggahannya dengan cara yang amat mudah bin sederhana.

Dan tak seperti Instagram, pengguna Vero tidak perlu repot menyesuaikan ukuran foto yang akan diunggah, sebab seluruh foto dijamin dapat ditampilkan dalam ukuran asli.

Pengembang mengklaim bahwa nilai jual terbesar yang dimiliki Vero adalah para penggunanya tak akan terganggu oleh iklan, karena tak ada algoritma yang melacak kebiasaan pencarian penggunanya.

Menurut data yang dihimpun dari berbagai sumber, dalam waktu 24 jam sejak pertama kali diluncurkan pada 2015, Vero telah berhasil menjaring 500 ribu pengguna baru.

Yak, siapa mau coba nikmatnya berselancar di sosial media baru ini?

Tag: chipset teknologi 7nm