Buatan Eli Lilly, Obat COVID-19 Pertama yang Disetujui oleh FDA AS
ERA.id - Regulator obat dan makanan (FDA) Amerika Serikat pada Senin (9/11/2020) mengijinkan sebuah obat antibodi untuk COVID-19 buatan perusahaan farmasi Eli Lilly & Co. untuk digunakan secara darurat. Perijinan terhadap obat tersebut menjadi yang pertama di AS, dan diperuntukkan bagi warga kelompok lansia dan kalangan dengan kondisi kesehatan tertentu.
Pemberian ijin penggunaan darurat terhadap obat antibodi bernama bamlanivimab didasari temuan bahwa satu kali infusi obat ini menghindarkan sejumlah pasien COVID-19 dari opname atau menunjukkan gejala-gejala yang COVID-19 berat.
Obat ini sendiri merupakan jenis obat antibodi monoklonal, yaitu obat yang meniru antibodi tubuh manusia yang berguna untuk menghadapi suatu infeksi infeksi virus.
Sebelumnya, obat antibodi semacam ini juga yang diberikan kepada Presiden Donald Trump ketika terinfeksi COVID-19. Obat yang diberikan ke presiden AS kala itu adalah buatan Regeneron Pharmaceuticals.
Saat ini Regeneron juga sedang mengurus ijin penggunaan secara darurat dari FDA Amerika Serikat.
FDA sendiri mengatakan bahwa obat antibodi buatan perusahaan Lilly bisa digunakan untuk seseorang yang berusia di atas 65 tahun yang menunjukkan gejala COVID-19 ringan hingga sedang. Obat ini juga bisa digunakan untuk seseorang berusia 12 tahun ke atas yang memiliki kondisi kesehatan khusus yang rentan terhadap gejala COVID-19 serius.
Namun, obat ini tidak bisa diberikan bagi pasien COVID-19 yang bergejala serius hingga harus diopname, atau mereka yang perlu mendapat bantuan oksigen akibat infeksi COVID-19. Untuk kelompok-kelompok pasien ini, obat bamlanivimab justru bisa berakibat buruk.
Lilly sendiri, seperti disampaikan Reuters, akan mulai memasarkan bamlanivimab melalui distributor AmerisourceBergen, namun, ini masih terbatas untuk daerah-daerah di Amerika Serikat.
Pemerintah AS juga telah membeli 300.000 dosis obat ini dan akan memberikannya pada warga AS secara gratis.
Perusahaan Lilly rencananya akan memproduksi 1 juta dosis obat bamlanivimab ini pada akhir tahun 2020 dan akan didistribusikan ke seluruh dunia mulai awal tahun depan.