Prabowo Mainkan Peran untuk Naikkan Posisi Tawar
Analis Politik Exposit Strategic, Arief Susanto menilai sikap Prabowo ini adalah permainan politik untuk menaikkan posisi tawar jadi capres.
"Kalau melihat kemudian misalnya Prabowo sendiri tampak ragu, saya kira enggak juga. Ini lebih merupakan bagian dari pemain politik. Itu sebenarnya sedang menaikkan posisi tawar," ucap Arief saat dihubungi era.id, Jumat (2/2/2018).
Lebih jauh, Arief menganalisis, budaya politik di Indonesia, acap kali memunculkan figur dengan cara menggembar-gemborkan sebagai bakal capres-cawapres menjelang pemilu. Menurutnya, ini tidak terjadi pada Prabowo. Prabowo memilih tahu diri dan tak mau menggembar-gemborkan dirinya sebagai capres.
"Dengan kuatnya tradisi politik Jawa saya kira yang dilakukan oleh Prabowo itu lebih ke arah ya menunjukkan bahwa dia adalah politikus yang cukup tahu diri begitu," tutur Arief.
"Bukan dia yang menyorongkan diri, tetapi dukungan yang kemudian di-endorse untuk kemudian terakumulasi menjadi dukungan terhadap pencalonan itu," lanjut Arief.
Sebelumnya, Kamis (1/3), Prabowo belum bersikap terkait wacana pencapresannya pada Pemilu 2019. Menurut Prabowo, sebelum partainya mendeklarasikan capres-cawapres, dia bakal minta masukan internal Partai Gerindra dan koalisinya.
"Pilpres nanti. Saya akan ambil keputusan bersama dengan semua rekan-rekan. Dan pada saat yang tepat, tentunya keputusan itu akan saya sampaikan kepada rakyat Indonesia," kata Prabowo di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/3).
Untuk saat ini, Prabowo disebut menjadi calon terkuat yang akan melawan Joko Widodo. Prabowo merupakan rival Jokowi pada Pemilu 2014. Kala itu dia kalah secara nasional. Tapi, Prabowo bisa mengalahkan Jokowi di beberapa daerah. Mari simak infografis dari era.id tentang peta politik kemenangan Prabowo atas Jokowi.
(Infografis/era.id)