Pilih Musik Atau Tilang?
Menanggapi permasalahan tersebut, era.id menelusuri sejumlah kajian ilmiah yang mengungkap beberapa fakta soal pengaruh musik dalam perilaku berkendara seseorang. Hasilnya, ada empat poin penting yang dapat menggambarkan fenomena tersebut.
1. Meningkatkan respons
Kecepatan dalam merespons situasi sangat dibutuhkan dalam berkendara. Dan musik, terbukti dapat meningkatkan ketangkasan dalam merespons situasi berkendara. Musik rock diketahui adalah aliran musik yang paling baik dalam meningkatkan respons berkendara. Menariknya, di sisi lain, musik rock juga diketahui sebagai musik yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan jika didengarkan saat mengemudi.
2. Memengaruhi suasana hati
Poin lain dalam studi ini menyebut, responden --yang didominasi remaja-- yang mendengar musik favoritnya cenderung berkendara lebih cepat. Musik jelas sangat memengaruhi suasana hati, termasuk saat berkendara. Sebab, menurut studi ini, pengemudi yang tidak mendengar musik favoritnya cenderung melakukan kesalahan lebih fatal ketimbang mereka yang ditemani musik favorit.
3. Melawan kebisingan
Dalam beberapa kasus, musik malah amat sangat membantu para pengemudi. Terutama untuk melawan kebisingan. Musik terbukti banyak membantu pengemudi melawan stres akibat gangguan kebisingan dari luar.
4. Tempo musik pengaruhi konsentrasi
Studi ini menyebut, tempo musik merupakan salah satu hal yang paling berpengaruh dalam membangun konsentrasi. Musik dengan tempo cepat dapat memengaruhi otak untuk melakukan hal lebih cepat. Namun, bukan berarti musik dengan tempo lambat lebih aman didengarkan saat berkendara. Faktanya, pengemudi yang mendengarkan musik dengan tempo lambat membuat pengemudi lebih nyaman dan ngantuk. Salah satu studi menyarankan musik dengan tempo 60-80 bit per menit (Bpm) sebagai tempo paling aman untuk menemani perjalanan.
Nah, bagaimana menurut kalian soal fenomena di atas?