PDIP Sebut Peluang Prabowo Cawapres Jokowi
"Tidak ada yang tidak mungkin, walaupun kalau kita melihat antara Gerindra dan PKS kan kurang lebih sudah mencapai satu kesepakatan," ujar Wakil Sekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3/2018).
Eriko menambahkan, masih ada batas waktu yang cukup panjang buat partai saling berkomunikasi politik. Sekadar informasi, waktu pendaftaran capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dimulai 4-10 Agustus 2018.
"Sesuatu itu pasti, kalau nanti sudah ada pendaftaran di KPU," ujar Eriko.
Wakil Sekjen Gerindra Ferry Juliantono menyambut niat baik tersebut. Namun buat dia, usulan Jokowi-Prabowo yang sebelumnya juga diutarakan Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) itu, kecil akan terjadi. Prabowo dan Jokowi memiliki konsep pemikiran berbeda dan sulit untuk disatukan.
"Bisa jadi itu seperti yang disampaikan Pak Bambang Soesatyo bahwa demi kedamaian, demi situasi yang kondusif," kata Ferry.
"Sebenarnya, bagaimana mempertemukan dua orang ini (Jokowi dan Prabowo) dengan dua pikiran yang berbeda," sambungnya.
Sebelumnya, pada Jumat (2/2), Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku partainya pernah mendapat tawaran mendukung koalisi partai pemerintah. Termasuk wacana nama Prabowo menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada 2019 mendatang.
"Ya ada lah, utusan-utusan yang datang menawarkan termasuk bergabung (koalisi dengan pemerintah). Termasuk bergabung Pak Prabowo menjadi cawapres juga," kata Fadli.
Menurut Fadli, tawaran tersebut sebenarnya hal yang wajar. Kendati demikian, Fadli mengatakan Partai Gerindra ogah bergabung mendukung koalisi partai pemerintahan.