Peneror Konser Justin Bieber Dihukum Seumur Hidup
Lloyd Gunton, 17 tahun, ditangkap polisi 30 Juni 2017, di hari yang sama dengan penampilan penyanyi asal Amerika Serikat tersebut di Principality Stadium, yang sebelumnya dikenal dengan Millennium Stadium. Seperti dilansir dari NME, Gunton harus menjalani hukuman setidaknya 11 tahun penjara dulu sebelum mendapatkan keringanan pembebasan bersyarat, Sabtu (3/3/2018)
Menurut pengadilan Birmingham, Gunton mempersiapan aksi terornya secara terencana. Ia mencari prosedur keamanan acara secara online dan menyimpan salinan poster konser di komputernya.
Polisi juga menemukan palu, pisau dapur dan 'surat syahid' di ransel sekolah milik Gunton saat mencari rumahnya. Dalam catatan tersebut, laki-laki asal Rhondda Cynon Taff ini menyatakan diri sebagai seorang prajurit ISIS.
Sue Hemming, dari Crown Prosecution Service, mengatakan, perilaku Gunton sudah memperlihatkan tanda-tanda membahayakan nyawa orang lain sejak beberapa bulan sebelumnya.
"Tidak diragukan lagi, perilaku remaja ini selama berbulan-bulan adalah bermaksud membunuh dan melukai sebanyak mungkin orang dalam sebuah serangan yang mengingatkan pada kejadian di Westminster Bridge," tuturnya.
Gunton menyangkal tuduhan itu. Kepada pengadilan, dengan tegas ia mengatakan dirinya tidak percaya pada agama Islam meski memiliki ketertarikan pada ISIS. Ia bahkan tidak bermaksud melakukan penyerangan. Tapi pengadilan tetap pada keputusannya. Bahkan ketika Gunton didiagnosis menderita gangguan spektrum autistik, mereka tidak terpengaruh sedikit pun.