Serangan Turki Tewaskan 36 Pasukan Pro-Suriah
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM), dikutip dari Reuters, serangan ini disebabkan karena adanya peningkatan agresi Turki di wilayah Kurdi.
Sebelumnya, pasukan pro-Suriah memasuki Afrin sepekan lalu untuk mendukung pasukan Kurdi. Mereka memerangi serangan militer Turki yang berusaha menyingkirkan kelompok milisi bernama YPG Kurdi sejak Januari 2018. Milisi ini berjuang untuk mencegah serangan Turki dan milisi Suriah yang menjadi sekutu Turki.
Observatoium itu menyebut, serangan pasukan Turki datang dari udara, menabrak sebuah kamp di Kafr Jina. Gempuran itu adalah yang ketiga selama 48 jam.
Sementara itu, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan pasukan negaranya berhasil merebut kota Rajo dari militan. Lagi, Observatorium mengungkap, tentara Turki telah menguasai sekitar 70 persen kota, sekitar 25 km (16 mil) barat laut kota Afrin.
Serangan ini dilatarbelakangi sikap Turki yang menilai YPG merupakan perpanjangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang berjuang dalam pemberontakan tiga dekade di Turki dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan Turki.
Menurut militant Turki, YPG telah menjadi sekutu penting bagi Amerika Serikat dalam perang melawan ISIS.