Momen Dramatis Teriakan Laskar FPI VS Polisi: Tembak, Sini Tembak!
ERA.id - Sekretaris Umum FPI Munarman menceritakan detik-detik laskar FPI diduga terkena tembakan aparat kepolisian. Ia menyebut lewat sambungan telepon antara para laskar, terdengar momen rintihan laskar saat tertembak.
Ia menceritakan bagaimana antara mobil laskar FPI dan aparat saling 'berkejaran'. Saat itu aparat dituding akan masuk ke konvoi Rizieq Shihab dan berhasil dicegah mobil laskar. Setelah pintu keluar Tol Karawang Timur, tiga mobil aparat berhasil dijauhkan dua mobil laskar FPI yang posisinya paling belakang. Sehingga rombongan keluarga Rizieq berhasil menjauh dari kejaran tiga mobil aparat.
"Setelah rombongan Keluar Pintu Tol Karawang Timur, salah satu mobil Laskar pengawal yaitu Avanza, sempat dipepet, namun berhasil lolos dan menuju arah Pintu Tol Karawang Barat, lalu masuk ke Tol arah Cikampek dan beristirahat di Rest Area KM 57," kata Munarman dalam keterangannya, Selasa (8/12/2020).
Sementara itu, ia menyebutkan masih ada satu mobil laskar FPI yang berisi 6 orang malah dikepung tiga mobil aparat. Salah satu laskar FPI yang beristirahat terus berkomunikasi dengan Sufyan atau Bang Ambon.
"Informasi dari laskar yang berada di mobil Chevrolet melalui sambungan telepon bahwa ketika Cevrolet B 2152 TBN dikepung, Sufyan alias Bang Ambon mengatakan 'Tembak sini tembak', mengisyaratkan ada yang mengarahkan senjata kepadanya dan setelah itu terdengar suara rintihan laskar yang kesakitan seperti tertembak," katanya.
Laskar yang bersama dengan Sufyan pun dihubungi, Munarman melanjutkan, saat telepon terhubung, terdengar suara orang kesakitan seperti habis tertembak.
"Dan seketika itu telepon juga terputus. 6 orang Laskar yang ada dalam mobil Cevrolet sampai senin siang hari tidak dapat dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya," katanya.
Munarman menjelaskan sampai pukul 12.00 WIB, FPI terus mencari keberadaan 6 laskarnya di sejumlah rumah sakit. Hingga akhirnya Kapolda Metro Jaya menyampaikan 6 laskar FPI telah ditembak mati.
"Apa yang disampaikan oleh Pihak kepolisian sangat berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi di lapangan," katanya.
Sementara itu, rombongan laskar yang sempat beristirahat di Km57, kata Munarman juga merasa diintai dengan drone. Mereka juga diikuti mobil lain dan berhasil lolos dari intaian.