Belum Capai Puncak Gunung Talamau, Dua Pemuda Ini Sudah Kedinginan Parah, Akhirnya...

ERA.id - Dua orang pendaki Gunung Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat berhasil dievakuasi ke posko Lubuk Landur, Kecamatan Pasaman.

“Dua orang pendaki yang berasal dari Provinsi Jambi telah sampai ke Posko Lapor Ujung Kampung Lubuk Landur pada Sabtu (2/1)," kata Koordinator Basarnas Pos Pasaman Zulfahmi di Simpang Empat, Minggu (3/1/2021).

Ia mengatakan, Tim SAR Gabungan Pasaman Barat yang ikut melakukan evakuasi berjumlah kurang lebih 45 orang antara lain, Basarnas, BPBD, Kelompok Pecinta Alam Gunung Talamau, Penjaga Pos Lapor Gunung Talamau, Geopark Talamau dan para Pecinta Alam Talamau.

Menurutnya dua orang pendaki gunung asal Provinsi Jambi tersebut adalah Urip Mulyono (17) dan Suherdi (20).

Ketua Kelompok Pecinta Alam Artatala Pasaman Barat Ruswar Dedison yang mendampingi para pendaki menambahkan, kedua pendaki ini mengalami hipotermia ketika hendak naik menuju puncak Gunung Talamau di ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kedua pendaki ini bersama rombongannya berjumlah 10 orang mulai naik mendaki pada Selasa (29/12). Namun belum sampai ke puncak Gunung di ketinggian 2.913 mdpl, kedua pendaki ini mengalami hipotermia.

"Kita ingin meluruskan terkait informasi yang beredar. Kedua korban bukan tergelincir, mereka mengalami hipotermia di ketinggian 1.600 mdpl karena tidak tahan dengan cuaca yang ekstrem selama mendaki," katanya.

Ia menyebutkan kedua pendaki dievakuasi oleh tim yang terdiri dari tim SAR Pos Pasaman, tim pos jaga Jenjang Seribu, tim Kelompok Pecinta Alam dan tim Geopark Talamau.

Ia menjelaskan saat proses evakuasi tim terkendala oleh cuaca ekstrem, namun akhirnya evakuasi berhasil dilakukan dengan proses evakuasi dibagi menjadi dua kelompok.

Korban Suhendri dievakuasi oleh tim gabungan Pencarian dan Pertolongan Padang Pos Pasaman. Sedangkan korban Urip dievakuasi oleh tim Pos Jaga Janjang Seribu dan Kelompok Pecinta Alam serta Geopark Talamau.

Ia menegaskan kedua pendaki bukan cidera tetapi karena kedinginan yang berlebihan. Mereka terserang rasa dingin berlebihan itu ketika hendak naik.