Jack Ma Sudah Menghilang dari Talent Shownya Sejak November
ERA.id - Sosok dan nama Jack Ma tiba-tiba menghilang dari ajang pencarian bakat yang ia ciptakan di Afrika, menimbulkan dugaan bahwa salah satu pria terkaya di China itu sedang menghadapi tekanan dari pemerintahan Presiden Xi Jinping.
Jack Ma awalnya ikut bertindak sebagai juri dalam acara Africa's Business Heroes, sebuah kontes bagi entrepreneur terkemuka di benua tersebut. Dalam acara yang ditayangkan di TV tersebut, Ma mendengarkan langsung ide-ide bisnis para wirausahawan. Yayasannya, Jack Ma Foundation, menawarkan hadiah bernilai besar kepada entrepreneur yang memenangkan ajang tersebut.
Namun, di sesi final yang berjalan November lalu, posisi juri Jack Ma digantikan oleh Lucy Peng, yang juga pejabat eksekutif di Alibaba Group. Nama Jack Ma sudah tidak muncul lagi di situs web terkait. Video promosi acara tersebut bahkan tidak menyebut nama sang pebisnis asal China itu.
Mengenai keberadaan Jack Ma, juru bicara perusahaan raksasa Alibaba sempat menjawab bahwa pria tersebut tidak muncul ke publik karena alasan 'bentrok jadwal'.
"Karena bentrok jadwal, Jack Ma tidak bisa lagi menjadi bagian dalam panel juri sesi final dari Africa's Business Heroes di awal tahun ini (2020)," demikian kata sang juru bicara, seperti dikutip koran Financial Times (1/1/2021).
Mengritik Pemerintah China
Namun, sejumlah media telah mengabarkan bahwa 'hilangnya' Jack Ma dari muka publik terjadi pasca sang biliuner membuat pernyataan keras di Shanghai pada 24 Oktober. Jack Ma kala itu mengritik sistem regulasi China yang mematikan inovasi, serta sistem bank di China yang terlalu dikontrol oleh negara.
"Sistem finansial (China) sekarang adalah warisan dari Jaman Industrial," kata Ma, seperti dikuti di Yahoo! Finance, (4/1/2021).
"Kita harus membuat sistem yang baru bagi generasi penerus dan kaum muda kita. Kita harus mereformasi sistem yang sekarang berjalan."
Beberapa hari kemudian, Penawaran Publik Perdana (IPO) dari Ant, perusahaan induk Alibaba, dihentikan oleh Bursa Efek Shanghai. Dengan nilai perusahaan mencapai Rp513 triliun, dan sudah mendapat lampu hijau dari pengawas keuangan China, Ant disebut memiliki "masalah penting dalam hal perubahan sistem regulasi teknologi keuangan."
Pada bulan Desember, pemerintah China memulai proses penyelidikan anti-monopoli terhadap Alibaba, dan meminta Ant Group untuk menstruktur ulang operasi bisnisnya.
"Ada sesuatu yang terjadi di China yang melibatkan Jack Ma atau entah sesuatu yang lain, sehingga (Lucy) menggantikan dia," kata salah seorang kontestan ajang pencarian bakat di Afrika menanggapi 'hilangnya' Jack Ma secara tiba-tiba.
Acara final Africa's Business Heroes meski berlangsung di bulan November, baru akan ditayangkan di televisi pada musim semi nanti, demikian disampaikan Financial Times mengutip dua kontestan ajang tersebut.
Jack Ma saat ini sudah kondang di China sebagai orang terkaya di negeri Tirai Bambu itu. Dalam beberapa tahun terakhir, karya filantropinya dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok kemanusiaan internasional telah memperbaiki citra China di mata global.
Ketika pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) memburuk di musim semi 2020, Jack Ma mendonasikan puluhan juta masker medis ke berbagai negara. Ia bermitra dengan kolega terdekatnya, Joe Tsai, untuk menyumbangkan 2.000 mesin ventilator ke rumah-rumah sakit di Kota New York, AS.
Di bulan Agustus, Jack Me menuliskan cuitan di Twitter berupa ucapan selamatnya ke 20 wirausahawan yang telah berkompetisi menawarkan ide bisnis di musim kedua ajang Africa's Business Heroes.
"Saya tak sabar bertemu langsung dengan mereka!" demikian tulis Jack Ma di salah satu cuitan terakhirnya itu.