Kapan Jadwal Vaksin untuk Virus Corona Tersedia? Pemerintah: Minggu Depan
ERA.id - Pemerintah akan segera memulai program vaksinasi COVID-19 yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan bulan Januari 2021.
Saat ini, Indonesia sudah mengantongi tiga juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac dan akan didistribusikan ke 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Senin (4/1/2021).
"Tadi dilaporkan bahwa pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan," ujar Airlangga.
Meski demikian, Airlangga menekankan, proses vaksinasi tetap harus menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan izin kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Untuk mempercepat hal tersebut, kata Airlangga, pemerintah akan menggunakan data-data hasil uji klinis fase III vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang sudah dilakukan di Turki dan Brazil. Serta laporan uji klinis fase III yang sedang dilakukan di Bandung, Jawa Barat.
"Sedangkan pemerintah terus mempersiapkan berbagai vaksinasi juga sedang untuk pengadaan baik AstraZeneca, pfizer, novavax, maupun GAVI," kata Airlangga.
Sebelumnya, Juru bicara vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut pemerintah membutuhkan waktu 15 bulan untuk menyelesaikan proses vaksinasi COVID-19 yang akan diberikan kepada sekitar 181 penduduk Indonesia penerima vaksin.
Nadia mengatakan, waktu 15 bulan proses vaksinasi tersebut terhitung mulai Januari 2021 hingga Maret 2022.
"Secara total, kita membutuhkan waktu 15 bulan dihitung mulai dari Januari 2021 hingga Maret 2022. Jadi pelaksanaan vaksinasi yang akan kita lakukan secara bertahap. Tujuannya adalah untuk menuntaskan program vaksinasi COVID-19 yang akan kita lakukan di 34 provinsi dan mencapai total populasi sebesar 181,5 juta orang," ujar Nadia dalam konferensi pers secara daring, Minggu (3/1/2021).
Nadia menambahkan, nantikanya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama berlasung dari Januari hingga April 2021, dan diprioritaskan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi.
"Kemudian periode kedua yang berlangsung selama 11 bulan, yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022 yang artinya akan menjangkau jumlah masyaarakat sisa dari periode pertama," papar Nadia.